Jumat, 15 April 2011

Mungkin Sudah banyak kita  mendengar dan melihat berita, mengenai teroris, yang sanggup melakukan pengeboman bunuh diri.

Katanya, orang bisa melakukan hal seperti itu karena sebelumnya di cuci otaknya (brainwash) terlebih dahulu.
Apakah ada cuci otak itu? Sebenarnya apa sih cuci otak itu?

Cuci otak? Kedengerannya cukup seram ya? Sebetulnya, yang disebut sebagai cuci otak itu ada nggak sih? Itu sekedar mitos atau benar-benar sebuahkenyataan? sebaiknya kita mendefinisikan terlebih dahulu, apa itu yang disebut sebagai cuci otak (brainwash).

Brainwash atau lebih dikenal sebagai cuci otak adalah sebuah proses yang sudah dikenal semenjak lama, bahkan sebelum perang dunia ke II. Teknologi ini banyak digunakan saat itu oleh tentara Jerman. Untuk apa? Untuk membangun semangat para prajurit dari semenjak masih remaja, untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting, loyal, dan sejiwa dengan haluan partai NAZI saat itu. Teknik yang digunakan merupakan sebuah metode yang saat itu dikembangkan secara ilmiah oleh para pakar psikologi dan pikiran manusia,
dimana para pakar jerman saat itu juga melakukan berbagai percobaan terhadap pikiran manusia (semasa
holocaust di jerman).


Semua metode yang digunakan untuk melakukan brainwash saat itu, biasanya menggunakan waktu yang cukup panjang, untuk menanamkan sebuah program atau ide tertentu dalam pikiran seseorang. Waktu yang cukup panjang merupakan sebuah proses supaya program baru yang ditanamkan tersebut masuk ke pikiran bawah sadar seseorang.

Tujuan utama brainwash saat itu adalah lebih cenderung untuk membangun mental dan kesetiaan para prajurit Jerman. Metode utama yang digunakan adalah dengan memasukkan informasi dan dogma secara audio dan visual secara waktu berkala dan panjang dan bersifat terfokus.


Bagaimana brainwash itu dilakukan? Sekali lagi, sebuah informasi yang ditekankan dan dimasukkan secara terfokus, dengan akses audio maupun visual, dan dilakukan secara terus menerus, mampu menggiring persepsi dan pola pikir maupun perasaan seseorang sedikit demi sedikit. Inilah yang kita sebut sebagai memasukkan nilai di bawah sadar seseorang.

Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di dalam bawah sadar seseorang, maka nilai itu lama kelamaan semakin kuat, berakar, dan permanent. Inilah yang kemudian disebut sebagai hasil dari brainwash itu, dan merupakan tujuan utama dilakukan hal tersebut.

Jadi, teknologi ini berbahaya sekali? Mengerikan sekali efek dari brainwash ini, apakah semua orang bisa di brainwash?

Semua teknologi berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya (nuklir, dinamit, senjata, dll), sedangkan efek dari brainwash tidak selamanya mengerikan. Mengerikan jika (sekali lagi) teknologi dan tujuan brainwash ini disalah gunakan (contoh: utk kegiatan terorisme). Yang menarik adalah, apakah semua orang bisa di brainwash? Jawabannya, BISA... kalau nilai dasar individu yang di brainwash, tidak bertentangan dengan nilai yang dimasukkan dengan metode brainwash ini.

Maksudnya gimana?

Misalnya, saya memiliki nilai dasar atau sistem belief tentang perjuangan. Saya merupakan seseorang yang menganut bahwa saya dapat memberikan lebih banyak untuk bangsa dan negara maupun agama ketika saya hidup. Saya adalah individu yang lebih mengedepankan perjuangan dengan suara dan pikiran saya. Saya tidak menganut faham bahwa dengan bunuh diri, saya bisa dikenang dan berbuat banyak demi bangsa, negara, dan agama. Saya menganggap bahwa kehidupan ini indah, dan saya punya banyak orang yang saya cintai di sekeliling saya.

Ini semua yang disebut sebagai nilai dasar dan sistem belief.
Misalnya ada sebuah nilai baru yang mau dimasukkan ke dalam pikiran saya, sebuah nilai tentang membela bangsa, negara, dan agama dengan meledakkan diri, di tengah-tengah orang-orang yang tidak secara langsung bersalah pada saya ataupun kepentingan yang saya bawa, dan teknik yang digunakan adalah metode brainwash.

Apa yang terjadi?

Yang terjadi adalah terjadi ”pertarungan” didalam pikiran saya. Dimana nilai dasar yang telah lebih dahulu ada, berhadapan dengan nilai dan sistem belief yang baru, yang dicoba ditanamkan pada pikiran saya.

Siapa yang menang?

Nilai dasar yang sudah ada, ketika telah terbentuk selama bertahun tahun, merupakan sebuah sistem yang sangat kuat. Ketika nilai baru mencoba menginfiltrasi pikiran saya, maka perlawanan yang diberikan oleh sistem nilai lama sangatlah kuat. Tentu nilai barr bisa saja (seolah-olah) menguasai pikiran saya di permukaan, menjadi nilai dan sistem belief baru. Tetapi, ketika program yang berusaha di tanamkan tersebut hendak di jalankan (misalkan. Untuk meledakkan diri di keramaian), maka program itu pasti terganggu dengan nilai dan sistem belief lama yang ada.

Lalu?

Program baru tersebut gagal untuk bekerja! Sistem nilai yang sudah ada sebelumnya di pikiran bawah sadar kita lebih kuat daripada sistem nilai yang baru, yang secara ”instant” diprogram ke dalam pikiran saya.
Jadi, bagaimana cara supaya program itu bekerja seperti yang diinginkan?
Tentu membutuhkan seseorang yang memang memiliki nilai dasar yang tidak bertentangan sebelumnya.

Mengapa?
Karena pada dasarnya brainwash ”hanya” mempertajam nilai yang telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untuk melakukan sebuah aksi atau tindakan atas ”nilai” atau ”kepercayaan” yang telah ada sebelumnya.Satu hal yang pasti, bahwa ini merupakan sebuah metode yang berlandaskan sebuah dasar ilmiah, dan mampu membawa manfaat bagi banyak orang, ketika digunakan untuk sebuah keperluan yang memang positif, dan sesuai dengan nilai dari individu2 yang membutuhkan bantuan dari metode ini.

Contoh kasus menimpa Lian Febriani, karyawati Kementerian Perhubungan yang sempat hilang selama tiga hari, akhirnya ditemukan pada hari Minggu, 10 April di sekitar Mesjed At-Ta’awun di kawasan Puncak, Bogor.

Hanya saja kondisinya mengenaskan, karena seperti orang linglung, duduk sendirian di taman dengan mengenakan cadar serba hitam, bahkan ketika orang tua dan suaminya didatangkan, Lian sama sekali tidak mengenali mereka.

Diduga ybs. merupakan korban penculikan dengan modus kejahatan hipnotis atau dicuci otaknya sehingga ybs. mengalami amnesia yaitu hilang ingatan atau ketidak-mampuan fungsional untuk mengingat kembali masa lalu  pribadi. Timbulnya amnesia dapat disebabkan oleh tekanan/konflik psikis yang hebat, trauma psikologis berat sehingga ybs. berusaha menekan (represi) segala sesuatu (ide, insting, ingatan, fikiran) ke luar dari kesadaran guna mengurangi kecemasan.

Untuk menghindari kejadian serupa, hal yang dapat kita lakukan adalah mulai membiasakan diri untuk berani mengatakan “tidak”, menolak iming iming ataupun sugesti yang mengatas-namakan agama/kebajikan terutama yang berasal dari orang asing, kecuali yang reputasinya jelas.Guna pencegahan, mulai sekarang niatkan menolak segala bentuk penyalah-gunaan kepercayaan melalui sugesti/hipnotis dan senantiasa memegang kendali penuh atas pikiran maupun perasaan pribadi.

Pastikan diri Anda juga terbebas dari problem kecemasan, mudah panik, kebiasaan latah, gampang percaya pada orang asing, suka ngelamun/menghayal, mudah percaya pada hal tidak rasional ataupun mistik, tidak asal tunduk/taqlid buta terhadap pemimpin dsb.

Bagaimana jika kita telah berada dalam pengaruh hipnotis ?
Caranya cukup dengan niat mengambil kembali kendali pribadi dan sadar penuh/terbangun pada hitungan ketiga, atau pada waktu mengucapkan “Allahu Akbar”, lalu mulai menghitung 1……2…..3 atau ucapkan “Allahu Akbar !” dan beri tekanan/sentakan yang  kuat pada akhir kata “tiga” atau “Akbar”.

Bagaimana pelaku bom bunuh diri yang terjadi di merjid polisi di cirebon, bisa jadi pelaku adalah korban hasil pencucan otak.??

Sekedar tips sederhana mencegah hipnotis sebelum jadi korban cuci otak, pelaku rekruitmen biasanya tahu posisi korbannya, kemudian mereka amati dan pada saat yang tepat langsung menghampiri korban lalu dengan gerakan cepat menepuk bahu belakang tangan sasaran, dilanjutkan dengan pertanyaan terus menerus tampa memberi peluang korban untuk menjawab, biasanya kata katanya SKSA " sok kenak sok akrab", " apakabar, darimana, bagaimana kabar orang tuamu, trus tanpa memberi kesempatan korban untuk menjawab. kena deh sasarannya dijamin.

cara menghindarinya jika anda sednag berpergian ke mall dan tempat keramaian, setelah niat dari rumah jangan terfokus ingin belanja apa, berusaha untuk santai seolah olah anda telah biasa, dan jangan fokuskan pada satu hal tanpa memperhatikan orang lain, jika ada yang menepuk bahu anda segeralah balas tepukan dibahu tersebut dengan membalas menepuk tangan pelaku dan usahakan terkena kulitnya..kemudian tinggalkan jika memang tidak kenal dan walau memang kenal tapi tidak terlalu.teknik pelaku lain biasanya dengan berusaha kenalan entah di mall diangkot atau dimana aja, biasanya pelaku menceritakan hal hal yang sedih tentang kehidupannya, dan pelaku biasanya memperlihatkan sesuatu benda entah apa aja, berusaha untuk tidak menyentuh benda tersebut dan jangan perbah meminum minuman yang diberi pelaku walau hanya air mineral..meski kondisi haus.

Tetaplah ingat dan berserah diri dengan Allah SWT, jangan kosongkan diri dengan melamun yang biasa anda lakukan pada angkutan umum, ingat jika diluar rumah usahakan dan pikirkan bahwa anda ada diluar rumah dengan banyak orang dan banyak yang anda lihat, jangan terfokus pada satu hal.

Semoga Bermanfaat.

2 komentar:

  1. oh, saya yakin yang dicuci otaknya itu pasti ditaampilkan gambar-gambar atau video-video hal yang menyulut kemarahannya..

    kalau ane gak mau otak dicuci, maunya ya cuci sendiri.

    BalasHapus

Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971