Senin, 06 Juni 2011

Angin duduk, seringkali istilah ini kita dengar. Sebenarnya apa sih angin duduk itu? “Penyakit angin duduk” yang sering disebut pada masyarakat awam sebenarnya penyakit jantung koroner. Gejala dan tanda-tanda penyakit jantung koroner hampir menyerupai “masuk angin”. Misalnya, mual, muntah, dan berkeringat dingin.

angin duduk

Secara spesifik, gejala penyakit jantung koroner adalah nyeri dada sebelah kiri, seperti tekanan benda berat, panas, tercengkeram atau diperas. Itu disertai nyeri yang tembus hingga punggung, berkeringat dingin, nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, dan rahang kiri. Kadang-kadang disertai mual, muntah, dan rasa sesak di dada.

Penyakit angina pectoris itu sendiri berupa perasaan tidak nyaman berkepanjangan, yang terjadi lebih dari 5 menit, akibat menurunnya tekanan darah yang memompa jantung. Akibatnya, jantung membutuhkan lebih banyak oksigen. Karena jantung tidak mampu memompa dengan sempurna, maka pembuluh darah mengadakan reaksi pemulihan berupa kontraksi guna mencukupi pengisian oksigen pada pompa jantung tadi, kontraksi itulah yang menimbulkan keringat dingin pada kulit.

Nyeri dapat berkurang bila istirahat atau setelah minum obat-obat jantung tertentu. Kadang-kadang, penderita penyakit jantung koroner kurang mewaspadai gejala-gejala tersebut dan dianggap “masuk angin” biasa. Ketika terjadi serangan hebat, jika dalam waktu 10 - 15 menit tidak segera ditolong akibatnya fatal dan penderita tak bisa meninggal dunia.

Ada faktor risiko yang bisa menimbulkan penyakit jantung koroner. Di antaranya, penyakit kencing manis (diabetes melitus), hipertensi, merokok, obesitas, menopause, hiperkolesterolemia (kolesterol berlebihan), kurang berolahraga (sedentary lifestyle), faktor usia, dan jenis kelamin laki-laki.

Penyebabnya :

Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi) . Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
.Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
. Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
. Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh.darah akibat kejang yang terus menerus.
. Keempat, infeksi pada pembuluh darah.

Kurang atau tak pernah olahraga akan menghambat kelancaran metabolisme tubuh. Akibatnya, akan terjadi pengendapan lemak yang perlahan-lahan dapat menyumbat lajunya aliran darah ke jantung.

Jaga ukuran pinggang anda, karena perutlah semua jenis lemak menumpuk. Untuk wanita, maksimal 80 cm, dan untuk pria, maksimal 90 Cm, jaga pola makan, hindari Junk Food, perbanyak asupan buah dan sayuran serta fiber.

Menjauhkan diri dari stress, juga bisa mencegah kita dari penyakit jantung koroner, Pasalnya, dalam keadaan stress kinerja tubuh serta otak dipaksa untuk bekerja secara berlebihan, Hasilnya, kondisi tubuh selalu dalam keadaan letih dan porsi istirahat berkurang. “Kurangnya istirahat dapat mengakibatkan pengentalan darah, yang dapat meningkatkan hormon adrenalin, akibatnya bisa ditebak serangan jantung lebih gampang terjadi”

Tips yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan berguna:

1. Minum Air putih minimal 8 gelas sehari
2. Banyak makan buah-buahan dan sayuran (serat alami)
3. Hindari stress, dan selalu sabar
4. Perbanyak berpuasa
5. Tidur yang cukup dan olahraga ringan diusahakan rutin

Melakukan medical check-up secara rutin sangat disarankan, terutama orang yang berusia lebih dari 40 tahun. Segera ke dokter spesialis jantung terdekat bila seseorang mengalami gejala-gejala tersebut. Apalagi jika yang bersangkutan punya faktor risiko menderita penyakit jantung koroner.

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971