Sabtu, 20 Februari 2016

Ayam Ayam Kertas, Kupu Kupu Kertas, Burung Burung Kertas. Ayam, burung, kupu kupu pada gambar dalam postingan ini, bukan ayan beneran, burung beneran, apalagi kuku kupu beneran. Tapi semua ini adalah karya kreatif seorang seniman wanita Diana Beltran dari kolombia.

 Ayam ini terbuat dari kertas.

Semua ini adalah dihasilkan atau dibuat dari kertas.Ia menggunakan apa-apa selain kertas berwarna sedikit, lem dan gunting.

 Ini bukan burung beneran tapi burung dari kertas.

 Menurut Diana Beltran, "Sebelum saya mulai bekerja dengan bentuk geometris hanya untuk melihat seberapa jauh saya bisa mengubahnya dari 2D ke media 3D, maka saya mulai bermain dengan teknik-teknik baru dan mewakili hal yang saya selalu menyukai - beberapa ikan, hewan dan buah-buahan, "katanya.

Ini juga kupu kupu kertas.

Setiap burung dimulai dengan kerangka struktural, juga terbuat dari kertas, di mana dia hati-hati pasta bulu kertas cermat memotong. Ini bisa berlangsung antara lima hari untuk dua minggu atau lebih tergantung pada spesies. Tingkat mengesankan akurasi visual yang dicapai dengan mempelajari foto-foto burung, mengamati mereka di alam liar, dan berunding dengan burung dan kelompok birding.

Ini gambar karya seni dari kertas, berupa gambar ayam, gambar burung, gambar kupu kupu.








Gimana, bisa jadi inspirasi buat sobat semua?  sulith tidak sulit tinggal ketekunan dan kesabaran. Yang sulit mungkin membuat ayam klepek klepek dari kertas......?!?!?!?!

Kamis, 11 Februari 2016

Sukhoi Su-35 (kode NATO: Flanker-E) adalah pesawat tempur multiperan, kelas berat, berjelajah panjang, dan bertempat duduk tunggal asal Rusia. Pesawat ini dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M. Pesawat ini dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Karena kesamaan fitur dan komponen yang dikandungnya, Su-35 dianggap sebagai
sepupu dekat Sukhoi Su-30MKI, sebuah varian Su-30 yang diproduksi untuk India.

Pesawat ini sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5. Pesawat Su-35 perdana kemudian dikembangkan lagi menjadi Su-35BM, yang memasuki deretan produksi sebagai Su-35S.[9] Angkatan Udara Rusia saat ini mengoperasikan 12 pesawat tempur Su-35 sejak tahun 2008.



Pesawat Sukhoi Su-35 sebenarnya diderivasikan dari Su27 dan merupakan varian "ground-baed" dari Su-33. Ketika Au Rusia tetap memakai nama Su-27M, Sukhoi mengubah nama pesawat ini menjadi Su-35 dengan harapan dapat menarik perhatian konsumen asing.

Desain Su-35 sangat identik dengan Su-27 tetapi memakai canard seperti Su-33 dan dengan mesin yang lebih bertenaga ditambah sistem fly-by-wire digital baru. Pesawat Su-35 juga dilengkapi dengan sebuah radar multi-mode baru, detektor inframerah dan senjata yang telah diupgrade.

Pengembangan sukhoi Su-35 mengalami banyak penundaan karena terpuruknya perekonomian Soviet, dan pihak militer Rusia memilih untuk tidak membeli satupun. Sukhoi selanjutnya memakai 11 pesawat demonstrator untuk menarik konsumen asing dalam rangka mencari dana untuk produksi massal.

Pesawat Sukhoi Su-35 adalah versi perbaikan dari Sukhoi Su-27, dan pada mulanya didesain sebagai Su-27M. Pengembangan Su-27M bermula pada awal dasawarsa 1980-an. Sebuah purwarupa Su-27M (T-10S-70) pertama diluncurkan pada tahun 1988. Perubahan dari Su-27 di antaranya kanard, mesin yang dinaikkan kualitasnya, radar baru, dan sistem kendali fly by wire digital. Perubahan lainnya di antaranya kokpit kaca, probe pengisian bahan bakar di udara, gir moncong roda-kembar, radar yang lebih canggih, dua penyangga tambahan di bawah sayap, kapasitas bahan bakar yang lebih besar, dan sirip ekor yang lebih lebar dengan ujung serat karbon horizontal.

Sukhoi mengubah desain untuk pesawat tempur dari Su-27M hingga Su-35 pada tahun 1993. Sepuluh purwarupa Su-35 dibuat, empat di antaranya adalah ubahan Su-27 enam lainnya adalah sama sekali baru. Tiga produksi Su-27M selesai dilakukan pada tahun 1996 dan diserahkan kepada Angkatan Udara Rusia (VVS) pada tahun itu juga untuk diujicoba.

Lima Su-35 digunakan oleh Tim Aerobatik Rusia. Secara keseluruhan 15 pesawat Su-35 (Su-27M) yang laik terbang telah diproduksi, termasuk di antaranya sebuah purwarupa Su-35UB dengan dua tempat duduk. Dua dari Su-35 dimodifikasi menjadi Su-37 pada pertengahan akhir dasawarsa 1990-an. Su-35 dijuluki dengan sebutan "Super Flanker". ( https://id.wikipedia.org/wiki/Sukhoi_Su-35 ).

Saat ini baru Rusia yang mengoperasikan Sukhoi SU-35. Pesawat ini memang tidak murah, satu unitnya dibanderol dengan harga sekitar Rp 844 miliar. Harga yang diklaim Rosoboron sebanding dengan kemampuan tempur dan manuver pesawat yang dijuluki pembunuh di angkasa ini.

Harga itu sebenarnya jauh lebih murah dari F-16 tipe terbaru yang ditawarkan AS sebesar Rp 2 triliun lebih.

Jika Indonesia jadi membeli dan menggunakan pesawat tempur Sukhoi SU-35, maka Indonesia akan menjadi negara pertama di luar Rusia yang menggunakan Sukhoi SU-35, maka ini mengingatkan kita pada era 1960. Saat itu banyak alutsista yang dijual eksklusif hanya kepada Indonesia di luar Uni Soviet.


Pesawat bomber TU-16 misalnya. Hanya Indonesia yang diperbolehkan menggunakannya. Pesawat inilah yang bikin takut Blok Barat tahun 1960an.

Begitu juga dengan kapal selam kelas kilo. Cuma Indonesia yang diberi hak istimewa untuk membelinya. Tak tanggung-tanggung Rusia menjual 12 kapal selam sekaligus. Menjadikan Indonesia adalah pemilik kapal selam di bumi bagian selatan ini.

Baca ini juga : Beginilah Sukhoi Dibuat


Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971