Jumat, 30 September 2011

'WARNING" yang gak kuat jangan lihat postingan ini, karena rada ekstrem dari proses hukuman gantung. Hukum Gantung ya kedengerannya rada serem tapi emang serem, seseorang yang divonis mati harus mati ditiang gantungan biasa terjadi di cina,

hukum di negeri orang tegas jika vonis mati ya memang mati, tapi tidak semua berjalan mulus, jika terhukum sudah dinyatakan meninggal oleh dokter baru terpidana dilepaskan dari tiang tempat menggantungnya dan baru dikebumikan alias dikubur.

Tapi foto yang berikut ini entah karena kelamaan atau emang sudah beberapa hari kelupaan nuruninya makanya kepala terhukum sampi putus alias terlepas dari badannya. lihat aja foto demi foto putusnya kepala terpidana mati ditiang gantungan

kepala-putus-ditiang-gantungan

hukuman-gantung

foto-kepala-lepas-ditiang-gantungan

serem-kepala-putus
Ngeri tidak...??

Kamis, 29 September 2011

Ular Naga atau lebih dikenal Dragon mungkin selama ini dianggap simbol bagi kebanyakan masyarakat di cina. coba tengok deh toko emas pasti kebanyakan dompet atau ikon labelnya gambar naga, begitu juga tahun naga dianggap tahun keberuntungan buat yang dilahirkan ditahun naga.




anak-ular-naga


Tapi ini ada foto Unik Anak Ular Berkepala Naga seukuran jari manusia nyata dan bukan rekayasa, lihat aja tanduknya seperti naga naga dalam dongeng cina atau emang kesalahan genetika mungkin.


Songket palembang adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.


songket-palembang

Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas.

Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai.

Istilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu. Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket. Beberapa kain songket tradisional Sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu.

Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja.
[sunting] Sejarah

Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya Melayu, dan menurut sementara orang teknik ini diperkenalkan oleh pedagang Arab dan India.[4] Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket.

Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam, yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu[rujukan?]. Akan tetapi menurut penenun Terengganu[rujukan?], justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang dan Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya.

Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan kegemilangan Sriwijaya, kemaharajaan niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatera terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi Minangkabau.

Meskipun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu mirah delima yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi. Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatera. Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya kaum laki-laki menggunakan songket sebagai destar, tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung.

Dokumentasi mengenai asal-usul songket masih tidak jelas, kemungkinan tenun songket mencapai semenanjung Malaya melalui perkawinan atau persekutuan antar bangsawan Melayu, karena songket yang berharga kerap kali dijadikan maskawin atau hantaran dalam suatu perkawinan. Praktik seperti ini lazim dilakukan oleh negeri-negeri Melayu untuk mengikat persekutuan strategis. Pusat kerajinan songket terletak di kerajaan yang secara politik penting karena bahan pembuatannya yang mahal; benang emas sejatinya memang terbuat dari lembaran emas murni asli. Songket sebagai busana diraja juga disebutkan dalam naskah Abdullah bin Abdul Kadir pada tahun 1849.

Ditinjau dari bahan, cara pembuatan, dan harganya; songket palembang semula adalah kain mewah para bangsawan yang menujukkan kemuliaan derajat dan martabat pemakainya. Akan tetapi kini songket tidak hanya dimaksudkan untuk golongan masyarakat kaya dan berada semata, karena harganya yang bervariasi; dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat mahal. Kini dengan digunakannya benang emas sintetis maka songket pun tidak lagi luar biasa mahal seperti dahulu kala yang menggunakan emas asli. Meskipun demikian, songket kualitas terbaik tetap dihargai sebagai bentuk kesenian yang anggun dan harganya cukup mahal.

Sejak dahulu kala hingga kini, songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu, Palembang, Minangkabau, Aceh dan Bali. Kain ini sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hantaran persembahan perkawinan. Di masa kini, busana resmi laki-laki Melayu pun kerap mengenakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sedangkan untuk kaum perempuannya songket dililitkan sebagai kain sarung yang dipadu-padankan dengan kebaya atau baju kurung. Sebagai benda seni, songket pun sering dibingkai dan dijadikan penghias ruangan. Penerapan kain songket secara modern amat beraneka ragam, mulai dari tas wanita, songkok, bahkan kantung ponsel.

kain-songket-palembang

songket-asli-palembang

harga-kain-songket-palembang

foto-songket-palembang

sumatra-tradisinal

palembang-budaya

produk-palembang

tenunan-songket-palembang



Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan Sumbawa. Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah di daerah Pandai Sikek, Minangkabau, Sumatera Barat,[8] serta di Palembang, Sumatera Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya. Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur Semenanjung Malaya, khususnya Terengganu dan Kelantan; serta di Brunei
Kartu Smartfren Anti Lelet ini bisa dibanggakan dan akan mampu membuat anda nelpon sepuasnya dan juga koneksi internet ngebut hingga 14.7 Mbps..!!


smartfren-anti-lelet

Unggulan lainnya dari Kartu Smartfren Anti Lelet adalah gratis nelpon ke sesama Smartfren , GRATIS akses Facebook & Twitter, masa aktif yang panjang yaitu 365 hari, bisa memilih nomor lokal (FWA), dan hitungan tarif per detik ke semua operator di Indonesia baik lokal maupun interlokal.

Sementara Kartu perdana Smartfren ditawarkan dengan harga Rp 5.000 dengan bonus pulsa awal Rp 5.000 yang dapat digunakan untuk komunikasi suara, sms, dan internet. Pelanggan dapat memilih paket yang ditawarkan yaitu Paket Connex untuk komunikasi data saja, atau Paket Harian/ Paket Bulanan untuk komunikasi data dan suara.

Semoga Berguna

Selasa, 27 September 2011

Pengguna System Operasi Windows-Xp pasti tidak asing dengan wallpapers standar bawaan windows-xp asli yaitu "Bliss". Tapi mungkin masih ada yang belum tahu gambarnya sungguhan atau tidak..?? wallpaper "BLISS" pada windows-xp itu asli natural lho.


pembuat-wallpaper-bliss-windows-xp
                                                 Ini wallpaper asli bawaan windows-xp

Mungkin ini termasuk fotografi yang bisa dibilang sebagai foto paling terkenal di dunia, pembuat foto berasal dari Amerika bernama Charles O’Rear. Foto tersebut diambil di sebuah area di Sonoma County di California. Foto tersebut diambil pada tahun 1996, jauh sebelum OS Windows XP dirilis tahun 2001.

Nah kini area tersebut dijadikan perkebunan anggur. Dan kondisinya sekarang bisa tergambar pada salah satu foto yang diambil pada area dan sudut pengambilan gambar yang sama berikut ini, yang dijepret 10 tahun kemudian. Foto dibawah ini sekarang terlihat gersang, sangat berbeda dengan hasil foto yang digunakan sebagai wallpaper default Windows XP yang terlihat segar dan cukup dramatis.


lokasi-pengambilan-foto-wallpaper-windows-Xp
                        Ini lokasi aslinya dari foto yang dijadikan wallpapers standar windows-Xp


Dan klo mau lihat mappingnya disini :

http://maps.google.com/maps?q=38.248966,+-122.410269&hl=en&sll=37.0625,-95.677068&sspn=52.372705,79.189453&vpsrc=0&z=15
Gua Harimau di Kabupaten OKU ternyata menjadi harta karun baru bagi tim peneliti arkeologi nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. Bukan hanya temuan berupa kerangka manusia. Namun juga yang dinilai spektakuler adalah ditemukannya lukisan di dinding gua tersebut.


gua-harimau

Temuan itu menurut Ketua Tim Peneliti dari Puslitbang Arkenas Prof DR Truman Simanjuntak, Jumat (15/4), mengagetkan kalangan arkeolog nasional bahkan dunia. “Lukisan figura dan non figuratif di dinding gua mengubah paradigma arkelogi. Selama ini ada keyakinan di kalangan arkeolog bahwa di Indonesia Bagian Barat tidak tersentuh oleh tradisi lukisan gua,” kata Truman yang sudah melanglang buana ke negaranegara Uni Eropa.

Temuan itu sangat penting bagi dunia arkeologi. Selain temuan pertama di Sumatera temuan ini mematahkan pandangan lama atas zona sebaran lukisan prasejarah di kawasan Asia Tenggara.

Bentuk lukisan itu masih sederhana berupa guratan yang terpusat di pojok Timur Laut gua. Hanya berupa garis-garis datar sejajar, vertikal atau gabungan keduanya sehingga saling silang. Ada pula berupa lingkaran konsentris bersusun tiga (mirip crop circle). Beberapa di antaranya berbentuk seperti jala ataupun menyerupai anyaman tikar atau disebut-sebut cikal bakal kerajinan songket Palembang.

Lukisan itu dari pengamatan  tampak menyebar di bidang datar pada dinding. Juga pada langit-langit pojok Timur laut gua. Lukisan berwarna merah kecokelatan (mirip bebang emas songket Palembang) ini dibuat menggunakan oker dari campuran butiran hematit dan tanah merah yang banyak terdapat di sekitar Gua Harimau.

Lukisan di dinding cadas itu masih misteri. Bentuk guratannya belum tegas bisa diidentifikasi sebagai wujud hewan atau aktivitas manusia. Namun kemungkinan keberadaan gambar-gambar di Gua Harimau terkait ritual tertentu.

Dikatakan Turman, masyarakat prasejarah belum mengenal konsep huruf maka gambar cadas merupakan suatu sarana menyampaikan pesan. Lukisan didinding Gua Harimau memiliki pola berulang itulah yang diwujudkan pada gambar cadas dan dipahami sebagai pola informasi manusia prasejarah masa itu.

Beberapa temuan yang diperoleh selama penelitian yakni empat kerangka manusia yang diperkirakan sudah berusia lebih kurang 3.000 tahun. Panjang kerangka yang masih utuh lebih kurang dua meter. Peneliti juga menemukan lukisan pada dinding gua yang selama ini belum pernah ditemukan pada berbagai penelitian goa di seluruh Indonesia serta peralatan rumah tangga yang terbuat dari batu.


Terkait dengan penemuan ini, Gua Harimau direncanakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menjadi prioritas penelitian jangka panjang. Karena itu, tambah Yulius, wilayah Padangbindu akan dikembangkan menjadi objek wisata unggulan karena wilayah tersebut memiliki potensi alam wisata sejarah, wisata budaya dan wisata kepurbakalaan/ilmu pengetahuan.

Menurut dia, para peneliti menjadikan wilayah Padangbindu dan sekitarnya merupakan salah satu lahan penelitian prasejarah penting di Indonesia. “Karena hasil penelitian memperlihatkan secara jelas bahwa wilayah ini memiliki kekayaan tinggalan prasejarah,” jelas Yulius.


Diangkat 2010
Desa Padangbindu dikenal memiliki gua-gua dan ceruk alam yang sangat  potensial untuk hunian masa lampau. Karena itu pada tahun 2007 Puslit Arkenas melaksanakan penelitian dengan mengadakan ekskavasi di Gua Karang Pelaluan dan Karang Beringin serta survei di wilayah sekitar  Padangbindu.

Tahun 2008 penelitian dilanjutkan dengan mengadakan eksplorasi dan ekskavasi di Gua Pelaluan dan ditemukan gua baru yaitu Gua Harimau yang memperlihatkan indikator hunian prasejarah. Selanjutnya tahun 2009 (14-28 Februari 2009) penelitian yang lebih intensif dilakukan kembali di Gua Harimau.

Hasil penelitian menunjukkan Gua Harimau terletak di tengah hutan sekitar satu kilometer di Selatan Desa Padangbindu pada tebing sebuah perbukitan yang menghadap arah Timur. Untuk mencapai lokasi gua harus mendaki lereng yang cukup terjal dengan kemiringan hingga 60 derajat.

Gua ini tergolong luas dengan ukuran pintu masuk dan ruang gua 40-50 meter. Langit-langit atap gua sangat tinggi sekitar 20-35 meter. Selama 14 hari penelitian pada kedalaman lebih kurang 40 centimeter ditemukan empat kerangka manusia yang diduga sudah berumur lebih kurang 3.000 tahun.  Setelah dianallisis kerangka tersebut ditutup kembali dan pengangkatan direncanakan tahun 2010.

Perencanaan penggalian sejarah purbakala dengan memprioritaskan pada pelestarian dan pengamanan benda purbakala. Antara lain membuat museum sejarah kepurbakalaan dan menetapkan wilayah Padangwindu menjadi cagar budaya (kawasan lindung).


kerangka-manusia-digua-harimau-oku

Khusus temuan di Gua Harimau, lanjut bupati, akan diambil langkah-langkah pengamanan karena akan dijadikan objek penelitian jangka panjang. Pengamanan juga diperlukan karena dikhawatirkan Gua Harimau dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.

manusia-purba-gua-harimau

Sabtu, 24 September 2011

Danau Darah serem pasti dengernya tapi bener adanya lokasi ada di Pagar Alam pinggiran dari kota palembang. pagaralam juga sering disebut tanpa spasi sebagai Pagaralam adalah sebuah kota kecil yang indah. Jika kebetulan anda sedang berkunjung ke Palembang Sumsel, tidak ada salah nya jika menyempatkan diri untuk mampir ke kota Besemah ini. Tahukah anda bahwa di Pagar Alam City sedikitnya ada 33 air terjun yang bisa menjadi obyek wisata anda. Cukup banyak bukan, hal ini tidak mengherankan karena Pagaralam memang berada di daerah kaki gunung Dempo.


danau-darah

Dan jika anda termasuk orang menghargai sejarah, di kota yang berjarak 8 jam dari Palembang Sumsel ini terdapat lebih dari 26 situs menhir dari jaman Megalitikum. Dan jumlah ini bertambah terus dengan adanya penemuan-penemuan lokasi situs arkeologi baru!. Menurut legenda setempat para Pagar Alam residence, patung-patung batu mirip manusia dan hewan ini adalah hasil kutukan si Pahit Lidah. Tapi jangan khawatir, tidak ada yang akan mengutuk anda selama di Pagar Alam.

Beberapa waktu berselang, ada berita yang aneh dan langka tentang ditemukannya sebuah danau darah di perbatasan Pagaralam dan Bengkulu. Apakah telah terjadi banjir darah di Pagar Alam? Tentu tidak, danau ini adalah fenomena alam di mana airnya berwarna merah seperti darah. Aneh bin ajaib bukan? Tertarik untuk mandi darah? Jika anda berkunjung ke Pagar Alam, jangan lupa untuk mampir ke perbukitan Raje Mandare. Selamat datang di Pagar Alam Sumatera Selatan.

Semoga bermanfaat.
BAHAN :

   1. 1 resep adonan dasar pempek
   2. 8 butir telur bebek atau telor ayam
   3. 100 gram mie basah yg sudah dicelup air hangat (optional)
   4. 2 sendok makan bubuk ebi (optional)
   5. irisan ketimun (optional)
   6. saus cuko

CARA MEMBUAT :

1. Ambil 150 gram adonan pempek (untuk ukuran besar).
2. Bundarkan seperti Bola Tenis.
3. Buat contongan (mangkuk lonjong)
4. Lalu isi dengan telur

5. Rapatkan sambungannya dengan cara menjepitnya dengan jari. Ingat, isi telur jangan kepenuhan, harus   ada space untuk merapatkannya.
6. Rebus dalam air mendidih sampai terapung (tanda sudah matang).
7. Angkat dan dinginkan
8.Lalu potong-potong dan sajikan dengan cuko, irisan ketimun, mi, dan taburan bubuk ebi.


 
 


 Catatan :

1. Telur dipecahkan dan dimasukkan dalam cangkir dan tidak dikocok, upayakan bagian kuning dan putihnya tidak buyar untuk pempek telor ukuran besar, 1 telur untuk 1 pempek.
2. Untuk pempek telur kecil, telur sebaiknya di kocok, dan takaran untuk 1 pempek diatur saja sendiri asal jangan kepenuhan.
3. Setelah di rebus, bisa langsung disajikan tanpa harus digoreng dahulu, terutama bagi yang menghindari mengkonsumsi minyak goreng.
4. Demikian juga. Mie, jangan dipakai jika tidak suka mie.

Jika anda merasa susah untuk membuat bentuk mangkok dan suka pecah sehingga telurnya keluar yang biasanya dikarenakan adonan terlalu banyak tepung, pakai saja cara berikut ini :

   1. Rebus telur yg akan dipakai, terus dikelupas kulitnya.
   2. Setelah adonan dibulatkan seperti bola tenis, tekan dan pipihkan.
   3. Masukan telur rebus tadi, bungkus dengan adonan, dan rapatkan pinggirnya.
   4. Masukkan ke panci yg airnya sudah mendidih, rebus, sampai mengapung atau matang.
   5. Sajikan, dibawah ini bentuk matang jika sudah dibelah.









Sumsel Bersatu siap mensukseskan perhelatan SEA Games 2011 di Sumsel, dengan memberikan peran membantu perencanaan SEA Games termasuk dalam bidang keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat terkhusus para tamu mancanegara yang akan datang ke Sumsel.

sea-games-2011



Aliansi LSM Bersatu sepenuhnya akan mendukung SEA Games 2011, kalau memang perhelatan tersebut akan menguntungkan bagi masyarakat Sumsel secara menyeluruh. Pokoknya, tegasnya kita akan bantu apa yang dapat kita bantu untuk kesuksesan SEA Games.

the-place-sea-games-2011


Namun, jika tidak menguntungkan kita juga tentu akan menolak. Tapi, dari pengamatan kami dan keyakinan mudah-mudahan perhelatan ini akan menguntungkan masyarakat sumsel,” ungkap Ketua Umum Ahmad Rivai Aliansi LSM Sumsel Bersatu pada Buka Bersama (Buber) HUT ke-3 di kapal Segentar Alam,
Seraya menyusuri Sungai Musi, panitia sekaligus membagikan trofi piala bergilir Gubernur Cup I 2010 kepada pertamina yang mendapat juara I, Aliansi LSM bersatu juara II, dan Asosiasi SSB Palembang sebagai juara III.

Selain itu juga Ketua Umum Aliansi LSM Bersatu Sumsel Ahmad Rivai menyerahkan Piala juara II Turnamen Futsal Kejati Cup ke-I Juli 2010 kepada Kapten Tim Ir Islah Taufik Effendi MSi.
Sementara, Sekban Kesbang Pol Linmas Pemprov Sumsel, Ir Uzirman Irwandi MM mengatakan, mengucapkan selamat ulang tahun yang ke tiga bagi aliansi LSM Sumsel. Namun, terangnya sesuai himbauan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin yang selama ini meminta kepada masyarakat termasuk juga didalamnya LSM untuk menyukseskan SEA Games 2011.
Buaya hewan predator yang ganas pemangsa hewan dan mahluk lain sekarang mulai bertekut lutut
menghadapi keganasan predator lain yaitu manusia, saat ini banyak manusia lebih ganas dari buaya, mulai dari daging hingga kulitnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jadi mana yang lebih ganas..??

rumah-potogng-buaya>







Kamis, 22 September 2011

Buat yang gak kuat gak usah buka postingan ini, pemakaman adalah penghormatan terakhir bagi seseorang yang meninggal dunia dan tiap suku bangsa tidak sama, buat kita bangsa indonesia yang beradab rasanya sangat menjunjung nilai keagamaan tapi bukan juga hendak kebiasaan bangsa lain, tapi sekedar berbagi bahwa ditempat lain ada hal seperti ini.

Berikut Prosesi pemakaman langit bangsa Tibet yang biasa disebut dengan istilah Sky Burial. Dimana jenazah dibawa kepuncak pegunungan yang tinggi dan disayat-sayat agar menarik untuk dimakan oleh burung bangkai.

Setelah daging mayat tersebut benar-benar tidak tersisa hingga tinggal tulang belulang dan tengkorak kepala, kemudian dihancurkan .

Kepercayaan mereka ini katanya Buddha percaya dengan reinkarnasi dan reinkarnasi tidak memerlukan tubuh, sehingga bila tubuhnya dipersembahkan kepada alam atau burung dan lain-lain, maka hal tersebut akan baik……

Begitulah kira-kira kepercayaan tersebut yang aku ketahui…dan disarankan bagi teman-teman, terutama para wanita yang tidak kuat, jangan melihat foto-foto prosesi Sky Burial ini karena sangat mengerikan.

pemakaman-sadis










 




Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971