Akrilamida adalah senyama kimia yang biasa dipakai di laboratorium dan digunakan sebagai zat untuk menggumpalkan kotoran dalam proses pemurnian air, seperti untuk air minum atau pada PAM.
Di luar negeri, umumnya untuk air minum bagi kebutuhan warga kota dijernihkan dengan proses akrilamida.
Senyawa ini memiliki bahaya yang luar biasa. Karena, selain memicu kanker, kemudian dia merusak syaraf, itu sebabnya akrilamida juga disebut sebagai zat neurotoksik.
Akrilamida berpotensi menimbulkan tumor, merusak DNA atau materi genetika juga merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan serta dapat mengakibatkan keguguran. Jadi untuk ibu hamil yang terkontaminasi akrilamida bayinya berpotensi lahir cacat (teratogen).
Dalam sebuah penelitian akrilamida terdapat pada semua makanan yang sehari-hari kita makan, seperti nasi, roti, biskuit, ikan, hingga daging. Namun kandungan akrilamida yang paling tinggi terdapat pada bahan makanan yang tinggi kadar karbohidrat.
Akrilamida pada makanan muncul akibat proses pengolahan dengan cara digoreng dan dipanggang. Pengolahan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan senyawa karbohidrat pada bahan makanan tersebut terurai.
Nah, sebagian karbohidrat yang terlepas ini kemudian bereaksi dengan asam amino, sebuah senyawa penyusun protein, hingga terbentuklah akrilamida.
Dalam hasil penelitian yang berjudul Analysis of Acrylamide, a Carsinogen Formed in Heated Foodstuffs, Eden Tareke, seorang peneliti dari jurusan kimia lingkungan Universitas Stockholm, Swedia mengungkapkan bahwa bahan pangan yang direbus atau dikukus ternyata hanya mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak berbahaya bagi kesehatan.
Sementara itu, makanan yang digoreng atau dipanggang ternyata mengandung senyawa akrilamida yang amat tinggi, yakni 2.500 mikrogram pada suhu penggorengan 190 - 220 derajat celsius.
Dengan kandungan sebesar ini Anda patut waspada! Pasalnya hasil uji peneliti mengungkapkan bahwa batas toleransi bagi tubuh orang dewasa adalah 0,5 mikrogram per hari.
Sebab dengan kadar sebesar itu saluran pencernaan mampu menyerap dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urin dalam beberapa jam kemudian.
Semoga berguna.
0 comments:
Posting Komentar