Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam bisnis dan politik. Bersama Hatta Rajasa, ia maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.
Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, merupakan anak ketiga dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo dengan Dora Marie Sigar. Masa kecil Prabowo bersama kedua orangtuanya banyak dilewatkan di banyak negara, baik di Asia maupun Eropa, sehingga tidak heran ia menguasai setidaknya empat bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, Perancis, dan Belanda.
Minat Prabowo pada dunia kemiliteran dan memiliki jiwa nasionalis yang luar biasa rupanya rupanya merupakan titisan turun temurun dari keluarga ayahnya. Kakeknya, Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, adalah salah satu pendiri Partai Indonesia Raya (Parindra) dan pendiri Bank BNI 1946. RM Margono juga adalah Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara pertama dan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dan, kini nama kakek Prabowo ini sudah diabadikan menjadi nama sebuah gedung di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unibersitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. Sementara dua orang pamannya Letnan Sujono Djojohadikusumo dan Sersan Mayor Subianto Djojohadikusumo gugur dalam Peristiwa Lengkong di Tangerang tahun 1946. Bahkan oleh sang Ayah, kedua nama pamannya ini ditambahkan pada namanya (Subianto) dan adiknya Hasyim (Sujono), dengan harapan keduanya memiliki jiwa patriot seperti dua paman mereka.
Foto Prabowo Subianto Waktu Muda
Perpaduan dua kepribadian orangtua inilah yang sangat membentuk kepribadian Prabowo.
Lambang Negara Pancasila Dan Simbol Garuda Merah Prabowo Subianto
Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan dalam masa pelarian ke beberapa negara bersama ayahnya, menjadikan ia sebagai sosok yang mandiri, pekerja keras dan sangat dekat dengan rakyat kecil.
Pendidikan militer di Magelang mengasah jiwa patriotiknya dan berhasil lulus sebagai lulusan terbaik. Pada 1976, Prabowo dipercaya sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor-Timur. Setahun kemudian menjadi Komandan Kompi Para Komando Grup I Kopassandha dengan pangkat Letnan Satu.
Prabowo Subianto Dan Anggota Kopassus
Karier militernya terus melejit, ketika dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teros (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) pada 1983. Dan, setelah menyelesaikan pelatihan di "Special Forces Officer Course" Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 328 Kostrad hingga 1987 dan diperpanjang sampai 1991. Kemudian menjadi Kepala Staf Brigade Infanteri Linud 17/Kujang/Kostrad, 1991 hingga 1993.
Prabowo kembali ke Kopassus sebagai Komandan Grup 3 yaitu Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus di Batujajar, Jawa Barat, tahun 1993. Setahun kemudian sebagai Wakil Komandan Kopassus. Dan, tahun 1994, ia dipercaya menjadi orang nomor satu di korps baret merah pasukan elit TNI Angkatan Darat itu.
Pasukan Elite Indonesia ( Kopassus )
Capre Prabowo Subianto boleh dibilang sosok pejuang NKRI, yang selalu juga menjung tinggi azas Bhineka Tunggal Ika. Entah kebenaran apa tidak Dia mendapat No. 1 di pemilu 2014. Hal itupun telah mengalir dalam dirinya. Ayah Prabowo Subianto dari Jawa Tengah, ibunya dari Sulawesi Utara, dan pernah hadir di Medan untuk menerima gelar atau marga Lumban Tobing. Semua itu menggambarkan betapa darah kebhinekaan hadir dalam dirinya.
Indonesia adalah negara berbudaya yang terdiri dari banyak suku, adat istiadat dan agama, kita harus jadi besar dengan kekayaan alam dan manusianya sendiri, kita hidup dibumi nusantara yang paling dirahmatilah Allah SWT. Negeri impian, negeri paling komplet, negeri yang boleh disebut negeri atlantis yang hilang. Kenapa mesti pasrah, dibuat miskin dan bodoh oleh orang lain. Negara lain mungkin takut kita maju karena kemampuan kita. Jangan Menyerah dan jadi olok olokan perampok tatanan hidup dan kekayaan alam. Semua kita saudara dari sabang sampai merauke, satu nusa, satu bangsa, satu bangsa, walau banyak bahasa ditiap suku dan daerah di Indonesia. Sudah saatnya Tentara Cyber Indonesia mengepakkan sayapnya, Indonesian Cyber Army akan ikut membela kepentingan dan keutuhan NKRI, kita harus siap dalam perang hybrid. Perang memang bukan pilihan tapi pertahanan negara yang kuat harus dimiliki.
Kita tidak lagi memilih RT tapi kita memilih pemimpin negara, yang harus siap dengan tantangan dimasa depan dengan situasi yang terkadang semu, penuh kepura puraan, munafik, dan kadang tidak menentu. Pemimpin harus tegas, disiplin dan tiidak munafik, pemimpin yang amanah dengan janji. Pemimpin yang bukan suka bermain spekulasi. Pemimpin yang tahu diri. Pemimpin yang tidak suka kelakar betok apalagi
pemimpin dibawah ketek.
Berikut Profil Lengkap Prabowo Subianto :
Nama : Prabowo Subianto
Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam
Pendidikan:
SMA: American School In London, U.K. (1969)
Akabri Darat Magelang (1970-1974)
Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD
Kursus/Pelatihan:
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
Kursus Para Komando (1975)
Jump Master (1977)
Kursus Perwira Penyelidik (1977)
Free Fall (1981)
Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)
Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)
Jabatan yang pernah diduduki :
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)
Jabatan Sekarang:
Ketua Umum HKTI periode 2010-2015
Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
Presiden Dan Ceo PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia