• Pa = Tempat
• Da = Besar/Gede/Agung/Raya
• Hyang =Eyang/Moyang/Biyang/Leluhur Agung
Bisa jadi arti kata Padang jika diartikan adalah Tempat Agung para Leluhur atau dengan kata lain, "Tempat para Leluhur Agung". Situs Megalitikum Gunung Padang ini diperkirakan dibangun pada 2.000 SM atau sekitar 2.800 tahun sebelum Candi Borobudur dibangun. Terletak di sebuah kawasan diantara Cianjur bagian Utara & Cianjur bagian Selatan, sekitar 25 km sebelah selatan barat daya dari kota Cianjur.
Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan keberadaannya oleh peneliti kepurbakalaan zaman Belanda: NJ. Krom. Laporan pertama tentang Gunung Padang muncul dalam laporan tahunan Dinas Purbakala Hindia Belanda tahun 1914 (Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst in Nederlandsch-Indie). NJ. Krom tidak melakukan penelitian mendalam atasnya, hanya menyebutkan bahwa situs ini diperkirakannya sebagai sebuah kuburan purbakala. Situs ini kemudian dilaporkan kembali keberadaannya pada tahun 1979 oleh penduduk setempat kepada pemilik kebudayaan dari pemerintah daerah. Sejak itu, situs ini telah diteliti cukup mendalam secara arkeologi meskipun masih menyisakan berbagai kontroversi. Para ahli arkeologi sepakat bahwa situs ini bukan merupakan sebuah kuburan seperti dinyatakan oleh Krom (1914), tetapi merupakan sebuah tempat pemujaan.
Location Cianjur Region, West Java Province, Indonesia
Sub Location : Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka.
Village : Antara Dusun Gunungpadang & Panggulan.
Coordinate : 6°59’36.9035”S – 107°3’22.6264”E
Situs Gunung Padang terdiri atas 5 teras (tingkatan). Dasar situs terdapat di ketinggian 894 m dpl, data setiap teras adalah sebagai berikut:
- Teras I berada pada ketinggian 983 m ∂pl, arah teras menghadap ke azimut 335° UT.
- Teras II berada pada ketinggian 985 m ∂pl, arah teras menghadap ke azimut 337° UT.
- Teras III berada pada ketinggian 986 m ∂pl, arah teras menghadap ke azimut 335° UT.
- Teras IV berada pada ketinggian 987,5 m ∂pl, arah teras menghadap ke azimut 330° UT.
- Teras V berada pada ketinggian 989 m ∂pl, arah teras menghadap ke azimut 345° UT.
Teras pertama merupakan teras terluas dengan jumlah batuan paling banyak, teras kedua berkurang jumlah batunya, teras ke-3 sampai ke-5 merupakan teras‐teras yang jumlah batuannya tidak banyak. Luas area ini secara keseluruhan dilaporkan sekitar tiga hektare (30.000 m²) dengan total 5 teras, luasnya sebesar 3.132 m², sehingga di beberapa publikasi internet dinyatakan sebagai situs megalitikum terluas di Asia Tenggara.
Ke sebelah utara barat laut Gunung Padang, terdapat Gunung Gede (2.950 m ∂pl) pada jarak sekitar 25 km, di sebelah tenggara Gunung Gede, terdapat puncak‐puncak lain yang membentuk kelurusan sekitar 330‐340° UT ke arah situs Gunung Padang, yaitu Gunung Kancana (1.233m ∂pl) dan Pasir (bukit) Pogor (999 m ∂pl).
Hasil penelitian Tim Katastropik Purba dengan radioisotop carbon C14 (carbon dating) pada sampel tanah dari 2 titik pengeboran di situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menunjukkan hasil yang mengejutkan, usianya sekitar 4.700 tahun Sebelum Masehi (SM) dan 10.000 tahun SM. Dengan pengujian Carbon dating didapati ada 2 umur. Dating pertama dari karbon persis di bawah situs diatas di kedalaman sekitar 4 meteran, itu dating 4.700-an (tahun SM, red). Kemudian dating dari kedalaman 8 meter, itu yang keluarnya 10.000-an itu. Kalau masalah tua-tuaan, ya dating yang pertama saja sudah lebih tua dari Giza, yang sekitar 2.800 SM, dan Machu Picchu sekitar 1.000-an (Masehi)," jelas Ketua Tim Peneliti Katastropik Purba, Dr. Danny Hilman Natawidjaja.
Ini berarti umur bangunan yang terpendam dalam gunung di Desa Sadahurip, dekat Wanaraja, Garut, Jawa Barat ini adalah lebih tua dari Piramida Giza yang berada di Mesir. Piramida Giza selama ini dikenal sebagai piramida tertua dan terbesar dari 3 piramida yang ada di Nekropolis Giza. Piramida ini diyakini sebagai makam Firaun, Dinasti keempat Mesir, Khufu, yang dibangun selama lebih dari 20 tahun pada kurun waktu sekitar tahun 2560 sebelum Masehi.
Jika Piramida Giza adalah piramid tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM. makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah piramida "satelit" yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makan ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga. Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan Giza.
Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional
Menurut Tim Riset Mandiri Gunung Padang mengungkapkan bahwa situs dibangun oleh empat kebudayaan berbeda,yang tertua diperkirakan mencapai umur 10.000 tahun.
Di situs Gunung Padang ini juga ditemukan koin logam, koin itu diperkirakan berusia 5.200 tahun SM. Diameter logam ini 17 milimeter, sedangkan diameter lingkaran yang ada di tengah logam sekitar 10,5 milimeter. Adapun ketebalan logam ini 1,5 milimeter. Untuk bahannya, diperkirakan perunggu karena tidak memiliki pengaruh dengan medan magnet.
Rasanya bukan mustahil lagi bangsa Nusantara mempunyai peradaban yang semaju peradaban Mesir purba, bahkan pada masa yang jauh lebih tua lagi. Situs Gunung Padang bukti monumen besar dari peradaban adijaya tertua di dunia ada di bumi nusantara indonesia, yang entah karena bencana apa musnah ribuan tahun lalu dalam masa pra-sejarah Indonesia. Wallahua'alam.
0 comments:
Posting Komentar