Sekedar berbagi cerita doang, bukan menyingung isu SARA hanya canda.
dan juga tidak bermaksud menghina tau menyinggung perasaan.
ceritanya begini:
Pada sebuah hutan yang rindang, hiduplah berbagai macam binatang yang saling menyayangi dan mengasihi antara yang satu dan yang lain. tapi walaupun begitu tetap saja ada sisi yang kuat bakalan menang dan yang lemah bakalan ditindas.
nah suatu hari, empat orang (bukan orang deng tapi hewan) sekawan sedang berjalan jalan kesebuah sudut hutan. mereka adalah Ayam rimba, kelinci, rusa dan babi. penasaran dengan keadan sebrang, mereka berniat ingin pergi kesana. tapi masalahnya mereka harus menyebrang sungai yang dihuni oleh buaya buas dan jelek. tapi semua resiko akan diambil oleh mereka demi membayar penasaran mereka termasuk nyawa sekalipun. mereka setuju dan dilakukan lah undian. nah ternyata yang mendapat giliran pertama adalah rusa, kelinci, babi dan ayam.
nah ketika si rusa lewat, waw langsung saja diterkam oleh buaya. kemudian saat kelinci juga lewat, langsung saja jadi sasaran empuk si buaya. nah pas saat babi lewat, sibuaya malah muncul.
buaya: maaf silahkan lewat, saya menganut aliran tertentu. dan melarang memakan bahkan melihat anda saja. jadi lewat saja………………………lagian saya sudah kenyang.
Babi: tapi kan saya binatang juga..kok nggak dimakan!
buaya: kok anda ngotot….dah sana..pergi lumayan kan anda selamat.
babi: ah nggak…kenapa saya harus dideskriminasi? saya juga kepengen seperti yang lain disamakan.
buaya: terserah!!!!!!!!!!!!!!1
babi: (pergi dengan hati yang sedih)
nah sejak saat itulah, setiap binatang pemburu tak pernah memburu babi dan babi diblacklist akibat sang buaya. sang buaya sebagai king of pemangsa saja tak mau memangsanya apalagi yang lain dalam pikiran mereka.
Cerita menjelang Idul Adha :
SAPI dan KAMBING terlihat murung dan sedih..
BABI ketawa dengan pongahnya sambil berkata “UNTUNG AKU HARAM……HAHAHAHAHA……”
BEBEK tersenyum dan berbisik kepada AYAM ” ……Belum Tau Dia…… sebentar lagi NATAL…..
hanya joke saja.
salam,
diambil dari majalah expressi bulanan by romi
0 comments:
Posting Komentar