Sabtu, 04 Desember 2010
- Sabtu, Desember 04, 2010
- Cybermales
- Aneh Unik Misteri, Sains
No comments
Sedikit Gambaran buat Pria Tentang Kegemaran Wanita.
Banyak hal yang selalu menarik keinginan wanita mulai dari kosmetik, gaya busana, mode termasuk sepatu.
ini alasannya yang masuk akal tentang wanita dan sepatunya.
1. Kerja otak
Hal yang harus diketahui adalah perasaan seseorang akan membaik ketika mencoba pakaian, sepatu atau aksesori tubuh. "Neurotransmiter dopamin dilepaskan, menciptakan perasaan lebih baik, efeknya mirip dengan ketika mengonsumsi obat-obatan. Dopamin akan terus meningkat sampai Anda menggesek kartu kredit Anda," kata Martin Lindstrom, penulis buku 'Truth and Lies About Why We Buy', seperti dikutip dari cosmopolitan.com.
Biasanya, rasa bersalah akan muncul setelah membeli barang yang tak terlalu dibutuhkan, kecuali ketika membeli sepatu. Pembeli cenderung merasionalisasi membeli sepatu sebagai alasan praktis, yaitu sesuatu yang mereka dapat pakai berkali-kali. Membeli sepatu baru juga merangsang daerah korteks prefrontal otak yang disebut collecting spot.
"Sepatu adalah barang koleksi, seperti mengumpulkan ukiran berseni tinggi. Mengoleksi sepatu akan membuat aliran adrenalin makin terpacu dan menciptakan kepuasan," Suzanne Ferriss, PhD, editor buku 'Footnotes: On Shoes'.
2. Gambaran kekuatan
Semua jenis perasaan bahagia akan lebih intensifkan ketika Anda memilih sepatu tumit tinggi. Kondisi ini tentu saja karena alasan biologis. "Layaknya binatang, kita mengasosiasikan tinggi badan sebagai sebuah kekuatan," kata Helen Fisher, Ph.D., profesor antropologi di Universitas Rutgers, AS.
Sepatu tumit tinggi secara harafiah bisa membuat status seseorang menjadi lebih tinggi saat memakainya. Jika dilihat dari sejarah, dulu hanya orang-orang kaya memakai sepatu hak tinggi.
"Sepatu juga menjadi ukuran kelas sosial, meskipun saat ini tidak menjadi patokan tetapi hal itu masih berpengaruh," ujar Fisher menambahkan.
3. Pemulihan seksual
Alasan lainnya wanita kecanduan sepatu adalah seks. Sepatu tumit tinggi bisa dikatakan benda yang 'licik', Anda tentu ingin tahu alasannya. "Ketika seorang wanita memakai sepatu tumit tinggi, diasumsikan berpose sebagai primata yang siap kawin atau disebut lordosis. Bokong akan terangkat dan tercipta lengkungan punggung yang indah," kata Fisher.
Lalu, menurut Daniel Amen, MD, penulis 'The Brain in Love', pikiran banyak orang juga mungkin mengaitkan antara kaki dan seks. "Area otak yang berkomunikasi dengan alat kelamin berada tepat di sebelah area yang berhubungan dengan kaki. Daerah ini saling berbagai saraf, yang mungkin menjadi alasan mengapa sepatu dapat menimbulkan kesan erotis bagi wanita,"
Related Posts:
Intip Daleman Pesawat Tempur F-35 Lightning IIPesawat Tempur F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat X-35 dalam program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur supersonik berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fun… Read More
Peringatan Harteknas 10 Agustus 2015Tujuan peringatan Hakteknas ( hari kebangkitan teknologi nasional ) selain untuk menghargai keberhasilan putra-putri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta un… Read More
Robot Perang Masa Depan Karya Vitaly Bulgarov Vitaly Bulgarov lahir di Moldova tapi tinggal di Los Angeles sekarang. Dia bekerja untuk perusahaan Blizzard dalam sebuah tim yang berhubungan dengan proyek proyek sinematografi. Dalam proyek Black Phoenix, Vitaly Bulgarov b… Read More
Bahayakah Bahan Komposite Pada Pesawat Terbang Komersial?Produsen pesawat komersial telah menggunakan bahan komposit dalam komponen transportasi pesawat selama beberapa dekade. Baru sejak tahun 2011, pesawat terbang komersil besar mulai menggunakan bahan komposit pada bagian pesawa… Read More
Beras Aspal ( Asli Palsu ) Siapa Yang Untung, Tukang Sulap Beraskah?Mungkin masih anget berita beras plastik, ada banyak pendapat soal beras plastik atau beras aspal ( asli bentuk beras tapi palsu dengan bahan baku asal pembentukanya) beras yang ini yang itu, dari sana dari sini, sep… Read More
0 comments:
Posting Komentar