Selasa, 14 Mei 2013

Mulai Juli 2013 BBM naik lagi mas, guna menghemat dan mengontrol subsidi BBM, pemerintah akan memberlakukan pembatasan pemakaian premium untuk sepeda motor hanya 0,7 liter dalam satu hari. Sedangkan mobil pribadi dan angkutan umum maksimal 3 liter per hari, baik penggunaan solar atau pun premium.

Buat masyarakat yang butuh membeli bahan bakar lebih dari jatah yang ditentukan pada hari yang sama,
pemerintah meminta beralih ke pertamax atau bahan bakar lain dengan harga non-subsidi. Dan tiap kendaraan akan dipasangi RFID untuk mengontrol pembelian BBM agar tidak ada kecurangan. Begitulah menurut keterangan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo.

Alasannya, dengan kebijakan ini akan memiliki banyak keuntungan jika dilihat dari mata dunia otomotif sendiri. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga mendukung adanya pembatasan BBM jenis premium ini.Ketua Gaikindo Jongkie Sugiharto tidak keberatan karena masyarakat yang hendak membeli BBM di atas 3 liter sehari akan beralih ke pertamax.

Dan yang harus diketahui apabila program pembatasan premium ini diberlakukan tentu kesadaran
diri untuk menggunakan BBM yang tepat atau pertama dan solar. Kendaraan baru baik mobil dan motor rata-rata memiliki performa mesin dengan kompresi tinggiyang sanggup hasilkan emisi gas buang standar EURO 2 atau di atasnya.

Keuntungan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan mesin adalah kesehatan dari kendaraan itu sendiri. Jadi dengan diberlakukan pembatasan bahan bakar jenis premium ini, sanggup menyadarkan pengguna kendaraan untuk beralih ke pertamax. Apalagi kendaraan yang sudah mengusung mesin jenis injeksi. 

bbm naik juli 2013
Itu kata orang orang hebat pembuat kebijaksanaan dan para pengusaha yang urusan duit tidak ada masalah. Coba deh tengok masyarakat bawah negeri ini, ambil contoh mereka yang menggunakan motor buat mencari nafkah dan menyambung hidup, sekolah, atau berangkat kuliah sehari hari dengan moor,atau tukang ojek, tukang sayur keliling, atau mereka yang bekerja yang harus melewati jarak puluhan kilometer untuk pulang pergi. Ya, jika motor baru mungkin tidak ada masalah, 1 liter bisa mencapai jarak 50 km - 75km, bahkan ada sanggup 1 liter untuk 10 km.

Toh banyak penduduk negeri ini beli motor second juga, mobil second juga. 0,7 liter atau 1 liter sehari untuk motor, lebih dari itu mesti beli pertamax, rasanya masih banyak juga yang keberatan. Selama ini justru BBM subsidi jatah rakyat kecil di embat mobil mewah.

Banyak SPBU yang ada sebagian besar milik pejabat yang diatas namakan, atau milik pengusaha keluarga pejabat atau teman pejabat. Apalagi di daerah, bisa jadi pengusaha perkebunan, atau perusahaan besar memiliki SPBU sendiri yang diatas namakan orang lain, dengan cara begitu mereka tinggal mengambi BBM untuk usaha produksi dari SPBU mereka sendiri dengan akal akalan, yang pasti lebih untung ketimbang
beli BBM yang khusus untuk produksi karena harganya lebih mahal. Kontrol RFID untuk membatasi pembelian BBM yang dipasang pada ring pengisian tangki kendaraan, atau pada nosel bensin SPBU mungkin efektif. Tapi ini Indonesia, tehnik akal akalan dan tehnik sulap menyulap dan tilep menilip paling lihai.
Selalu ada cela untuk mengakali aturan.

Rakyat Indonesia ibarat ayam bertelur di lumbung padi yang mati kelaparan, kiasan yang mudah dicerna oleh siapa saja. Hidup di negeri kaya akan kekayaan alam termasuk bahan bakar minyak ( BBM ) tapi hidup sengsara karena BBM, salut..!! Ya itu tadi, BUMN banyak dijual dengan orang lain, bahasa halusnya privatisasi dan go publik. Siapa yang bertanggung jawab? Mereka yang telah menjual aset negara..!! siapa orangnya,,? yang jelas setelah Presiden Soeharto dilengserken. Dan nasib penduduk ini semakin tidak jelas.

"INGAT" Minyak itu licin..!! salah bertindak bisa kepleset dan jatuh, dan hati hati siapa saja bisa menjebak dan dijebak dalam perperangan politik, bisa terbakar dan sulit dipadamkan, begitulah yang pernah terjadi pada pemerintahan presiden Soeharto, gara gara minyak, orang mudah disulut dan dibakar emosinya, dan saat saat seperti ini yang ditungguh tungguh orang mereka yang tidak suka dengan kestabilan negeri ini. Musuh musuh politik siap menjerusmuskan dan menelanjangi siapa saja yang jadi lawannya.

Biarlah kita menjadi masyarakat yang arif dan belajar dari masa lalu, walau saat ini suara rakyat tidak ada yang mewakili, DPR saat ini bukan corong suara rakyat, jika harus kecewa pada mereka kita kecewa, mereka hanya bunyi sekedar lipstik politik. Protes dan demo kenaikan BBM percuma, ibarat opera sabun yang terus berulang dan menjemukan.

BBM naik lagi ya naik, beli sebatas kemampuan, aturan boleh dibuat tapi ada baiknya di sosialisasikan dulu, bukan langsung baku, toh selama ini yang masalah bukan rakyat yang beli, justru penjual SPBU dan penyuplai ( Pertamina ) yang gak jelas. Rakyat cuma tahu ada barang yang dibeli, lha klo barangbya langka mau beli apa? Tuh lihat juga kebijakan gas elpiji, rakyat disuruh beralih menggunakan gas tapi sekarang gas sulit didapat. Mungkin di kemudian hari air juga dibatasi, orang mandiin mayat nanti cukup satu gelas
harus cukup, caranya mandiin mayatnya sambil nyanyi, "basah basah seluruh tubuh bagaikan mandi madu", cukupkan satu gelas buat mandiin mayat.! Ya..itulah nasib rakyat Indonesia, ibarat ayam bertelur di lumbung padi pada mati kelaparan. Naik lagi mas,..Aneeehhhhhh..!!

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971