Selasa, 30 November 2010

 

Apakah anda suka menonton Reality Show Hypnotis si Uya Kuya ? Kalo iya mungkin anda sering  tersenyum atau tertawa saat orang yang dihipnosis si Uya menceritakan rahasia pribadinya, bahkan dia membeberkan aibnya di didepan orang banyak.Saya masih ingat ketika menonton salah satu episode dimana si Uya  sedang menghipnosis lelaki paruh baya yang sedang berada  di suatu Food Court mall, dalam interview hipnosis tersebut, maka terkuaklah rahasia si lelaki itu, salah satunya dia telah memiliki istri lebih dari satu, dan dengan lantang dia menceritakan aibnya sendiri di depan puluhan orang yang sedang menontonnya, apakah dia tidak malu? Apakah aksi hipnosis itu nyata atau rekayasa?Inilah jawabannya...Tentu saya tidak bisa mengatakan kalo aksi hipnosis si Uya   adalah bohong, karena kapasitas dia di acara tersebut adalah sebagai entertainer, apakah anda akan mengatakan seorang artis  sebagai pembohong saat mereka berakting  dalam suatu sinetron?Baiklah, saya akan jelaskan ciri-ciri atau indikator bila orang  terkena hipnosis 

1.      Terfokus, nyaman, gerakan tubuh minim. Orang yang dihipnosis terlihat berada dalam kondisi yang begitu  rileks,  sekalipun  perhatiannya  terfokus  pada  sebuah  titik  yang  sudah  disepakati ataupun suara sang hipnotis. Bola mata tidak bergerak sebebas biasanya, seolah-olah terkunci dan  terlihat  kering.  Ukuran  pupil  subyek,  yakni  bagian  hitam  di  tengah  bola  matanya, cenderung berubah membesar seiring mereka rileks, masuk ke dalam trance. Sehingga sangat sulit bagi orang yang dalam kondisi trance dalam dapat menari, membetulkan roknya yang tersingkap, atau bergerak bebas. 

2.     Kelopak mata berkedut, bergerak layu. Ini dimulai dengan perubahan refleks kedipan mata, semakin melambat sampai akhirnya nyaris tidak berkedip sama sekali atau disebut mengalami proses katalepsi. Bila ini terjadi, arahkan klien untuk menutup matanya agar dapat merasa nyaman dan meluncur ke trance yang lebih dalam.  

3.     Fitur  wajah  mengendur.  Kulit  dan  struktur  wajah  klien  akan  berubah  menjadi  lebih mengendur, simetris dan seimbang, seperti seseorang yang sedang tidur. Kadang  juga mengalami kedutan otomatis pada otot wajah mereka sebagai indikator tubuhnya sedang melakukan proses relaksasi.  

4.     Lambat atau tidak bisa menjawab. Ini sangat umum terjadi bila klien berada pada tingkat trance yang dalam. Mulai dari membutuhkan waktu lama untuk merespon, sampai tidak bisa dikejutkan  oleh  suara-suara  yang  keras.  Satu  hal  lain  yang  terkait  adalah  klien  sering melakukan refleks menelan udara atau liur lebih banyak daripada biasanya. Jadi tidak mungkin orang orang tersebut bisa berbicara lantang bahkan teriak. 

5.     Perubahan warna dan suhu badan menurun. Ini cukup halus, namun dapat dideteksi dengan baik. Ketika  masuk dalam trance, darah mengalir lebih bebas sehingga kulit terlihat  lebih  berwarna  atau  gelap,  terutama  di  bagian  tangan  dan  wajah.  Kadang kebalikannya terjadi, kulit menjadi lebih pucat karena darah melalui pembuluh itu terlalu cepat. Kedua respon ini normal dan dapat terjadi bergantian.  

6.     Denyut  nadi  melambat.  Hal  ini  dapat  diamati  tanpa  perlu  menyentuh  orang yang dihipnosis,  yakni memperhatikan denyutan halus yang ada di sisi leher di bawah dagunya. Pada saat-saat tertentu, denyut tersebut dapat sejenak meningkat kecepatannya yang melibatkan ketegangan, semangat, atau rasa takut., khususnya apabila orang tersebut sedang mengalami imajinasi

Jadi, silahkan anda menilai sendiri, apakah aksi hipnotis di acara Uya Kuya, Benar atau Bohong
sumber : http://hipnosiskilat.blogspot.com

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971