Mungkin masih anget berita beras plastik, ada banyak pendapat soal beras plastik atau beras aspal ( asli bentuk beras tapi palsu dengan bahan baku asal pembentukanya) beras yang ini yang itu, dari sana dari sini, seperti ini seperti itu, untuk ini untuk itu. Coba tengok pendapat pakar yang dikutip dari beberapa sumber media pemberitaan.
Menurut Pakar Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan beras sintetis dalam dunia penelitian pangan dikenal sebagai beras yang berbahan baku singkong, tepung sagu, janggung, umbi-umbian, dan beberapa sumber karbohidrat lain. Di IPB beras tersebut dikenal dengan sebutan beras analog. Beras diciptakan sebagai diversifikasi pangan bahan pangan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi terhadap beras padi dan tepung terigu. Hal itu diungkapkan Guru Besar Ilmu Pangan fakultas Teknologi Pertanian IPB, Fransiska Rungkat Zakaria.
Beras analog adalah salah satu bentuk pangan alternatif yang dikembangkan untuk mengatasi ketersediaan pangan, baik itu dalam hal penggunaan sumber pangan. Jika dibandingkan dengan beras padi, sumber karbohidrat maupun gizi yang terkandung di dalam beras analog tidak jauh berbeda. Karbohidrat katanya, merupakan salah satu komponen makro pada produk pangan yang mengandung unsur C, H, dan O. "Bahan baku dari beras analog ini, seperti singkong, ubi jalar, sagu, dan beberapa jenis umbi-umbian lainnya,memiliki kandungan indeks glikemik (potensi peningkatan gula darah/glukosa dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan) yang umumnya lebih rendah dibandingkan beras padi," katanya.
Dengan mengkonsumsi beras analog,kata Fransiska, kadar gula para penderita diabetes melitus diharapkan lebih stabil dan terjaga karena pada umumnya beras analog terbuat dari bahan baku yang rendah kadar indeks glikemiknya.
Fransiska menambahkan, permasalahan harga jual masih menjadi kendala saat ini."Padahal beras analog diharapkan menjadi salah satu diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan angka impor beras dalam negeri," ujar Fransiska yang juga anggota Komisi I Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
Nah Saat inipun sudah ada mesin pembuat beras analog. Mesin ini diperuntukkan mencetak / membuat butiran beras dari bahan-bahan lain. Sehingga bisa menjadi bahan pangan alternatif masa depan Bahan-bahan beras analog antara lain : sagu, singkong, umbi-umbian. Mesin beras analog ini diproduksi oleh pabrik mesin Agrowindo http://mesinpertanian.com.
Yang jadi masalah sebenernya dalam hukum adalah pemalsuan produk. Itu yang harus diperhatikan. Yang kedua adalah dampaknya kepada konsumen. Siapa yang untung soal beras yang tidak sepernuhnya di kontrol Dolog ( BULOG )?, siapa yang menguasai beras di negeri ini? Siapa yang mengawasi pabrik pabrik penggilingan beras? Apakah tidak ada pengusaha yang nakal?
Ambil contoh, jika beras analog bisa dibuat ( karena ada mesin pembuat beras analog ), maka beras murah yang hancurpun bisa diolah kembali dengan proses tertentu menjadi beras utuh yang bisa disulap jadi beras super, mungkinkah? Jika murni hanya beras hancur diolah kembali menjadi beras utuh tanpa bahan kimia ya, tidak masalah tapi klo sudah dicampur bahan kimia lain, masalahnya sudah beda. Harga jual tinggi setara beras murni tapi resikonya siapa yang tau.
Jadi untuk membedakannya, ambil beras apapun lalu rendan dalam air, jangan langsung dibilas, trus coba tengok air rendamannya jika warnanya putih susu, apakah ini wajar warna beras? Silahkan pakar yang paham menjawabnya. Begitu juga coba dengan beras merk lainnya hingga beras yang paling murah sekalipun termasuk beras raskin.
Artinya beras mahal apakah jaminan klo beras tersebut asli, bukan beras oplosan? atau apakah beras raskin pasti asli beras murni bukan beras rekayasa? Jika ada yang gak bener berarti selama ini ada permainan dan penipuan dari oknum pemain beras. Yang itu harusnya jadi poin yang dikejar bukan cuma beras plastik atau sintetis saja yang diperdebatkan. Tapi permainan oknum tertentu yang menyulap beras. Kurang lebih begitu pandangan dari admin Blog Aspal Putih ini, kurang lebih silahkan ditambahkan jika sobat atau pihak yang lebih paham soal ini. Pikirkan Rakyat banyak yang jadi korban tanpa disadari. Beras Aspal ( Asli Palsu ) Siapa Yang Untung, Tukang Sulap Beraskah? Tugas siapa ini mengusutnya?
Kamis, 21 Mei 2015
- Kamis, Mei 21, 2015
- Cybermales
- Berita dan Info Terbaru, Sains
No comments
Related Posts:
Yang Jago Photoshop Coba Analisa Foto Jenazah OSAMA BIN LADEN Ini..!! Yang tiga diatas foto OSAMA BIN LADEN dalam satu garis atau dari sudut arah mata memandang, yang A foto Semasa Hidup, foto B coba di edit dan C Hasil yang banyak bertebaran di Internet foto Jenazah OSAMA BIN LADEN petin… Read More
6 Tangki Pertamina Refinery Unit IV Cilacap Jawa Tengah Meledak Minggu (3/4/2011)Ledakan Terdengar sebanyak enam kali pada tangki Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (3/4/2011, tiga kali di antaranya terdengar cukup keras tersebut, terjadi pada pukul 17.55. Warga yang sedang duduk-dud… Read More
11 Mei 2011 Roma Bakal Diguncang GempaJika wisatawan menyaksikan Roma sangat lengang Rabu depan, alasannya barangkali adalah ribuan warga setempat telah meninggalkan kota itu karena takut terhadap gempa yang menghancurkan yang diramalkan terjadi pada 11 Mei 2011 … Read More
Karena Tingginya Kadar Radiasi Air Minum Di Tokyo Tidak Aman Untuk Bayi.Air minum di Tokyo tidak layak untuk untuk diminum bayi setelah radiasi dari gempa pembangkit nuklir sampai ke ibukota jepang kata para pejabat setempat.. kadar yodium radioaktif di beberapa daerah dua kali dari … Read More
Dialah Zawahri Sebagai Pemimpin Al-Qaeda Yang BaruApakah putus rantai penerus Osama Bin LAden..?? ternyata tidak karena Sepak terjang Al Qaida memerangi musuh-musuhnya dipastikan akan terus berlanjut meski dipastikan Osama Bin Laden tewas dalam sebuah serangan di Pakistan, M… Read More
0 comments:
Posting Komentar