Sabtu, 06 November 2010

 

"Kalau seluruh jagat raya ini diciptakan Tuhan,... lalu Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?" Seorang ateis mengungkapkan pertanyaan ini dengan sangat bangga seolah-olah pertanyaan tersebut orisinil dari hasil kecemerlangan otaknya, sambil sesumbar bahwa pertanyaan tersebut menjadi salah satu bukti kemenangan ateisme atas agama Tuhan. Benarkah demikian? Tentu tidak samasekali. Kesalahan pertama adalah ketika ateis menyangka bahwa pertanyaan tersebut orisinil dari otak mereka. Padahal pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan alamiah yang bisa muncul pada setiap orang. Hanya saja ketika banyak orang beriman telah menemukan jawabannya ternyata ateis baru bertanya tanya. Alih alih mereka bangga memiliki pertanyaan "cerdas", ternyata mereka ketinggalan jauh, karena jawabannya sangat mudah bahkan tanpa harus mengernyitkan dahi, mau tau jawabannya?
Kalau ateis menyangka pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya, dia salah besar. Yang terjadi sebenarnya ada dua kemungkinan:
1. Dia tidak mau menerima jawaban tersebut (dikarenakan kesombongannya)
2. Kapasitas otaknya tidak cukup memadai untuk menalar permasalahan yang sepele ini.

Mari kita sejenak pelajari pertanyaan tersebut.

Masalah "Tuhan Pencipta (creator)" dan "Makhluk yang Diciptakan (creature)" sebenarnya bersandar pada sebuah premis umum:

 "Pencipta (creator)" bukanlah "yang dicipta (creature)"

premis umum semacam ini bukan sesuatu yang harus dibuktikan karena merupakan alur logika alamiah  akal manusia. Sama halnya dengan pernyataan "awal" bukanlah "kemudian"  atau peryataan "tinggi" bukanlah "tidak tinggi"




Namun demikian ada saja ateis yang agak lamban berfikir bertanya lagi, "Apa buktinya bahwa creator bukanlah creature?" Tentu tidak ada gunanya meladeni pertanyaan kurang akal semacam ini. karena yang dia butuhkan bukan jawaban melainkan latihan menghafal bahwa kiri bukan kanan, bahwa jauh bukan dekat, dst

Dan bagi ateis yang menerima premis tersebut ternyata semuanya gagal menghubungkannya dengan masalah yang dia tanyakan sendiri. Padahal tinggal mengganti kata creator dengan kata Tuhan, jawaban pertanyaan "cerdas" mereka langsung terjawab tuntas

creator bukanlah creature  diganti menjadi
Tuhan bukanlah creature  atau dengan kata lain "Tuhan pencipta" bukanlah "Makhluk yang diciptakan"

sehingga jawaban yang benar dari pertanyaan "Siapakah Yang Menciptakan Tuhan" adalah

"Tuhan tidak diciptakan" karena jika ada sesuatu yang diciptakan maka dia bukanlah Tuhan

pernyataan terakhir ini sama persis dengan pernyataan berikut

"Awal tidak didahului oleh sesuatu" karena jika ada sesuatu yang didahului oleh yang lain maka dia bukanlah awal atau tidak bisa disebut awal

Nah jelaskan bahwa pertanyaan yang diagul agulkan oleh ateis yang katanya tak ada jawabannya ternyata mudah banget ngejawabnya?

(by adil muhammad isa)

Related Posts:

  • Inilah Kakek Usia 100 Tahun Yang Kembali KuliahTuntutlah Ilmu sampe ke negeri cina itulah bunyi pepatah yang bijaksana, begitu juga menuntut ilmu memang tidak memandang usia, begitu juga dengan kakek ini yang ada di india walau sudah berusia 100 tahun kembali ke bangku ku… Read More
  • 12 Mei 13 Tahun Yang LaluKejatuhan perekonomian Indonesia sejak tahun 1997 membuat pemilihan pemerintahan Indonesia saat itu sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi bangsa ini supaya dapat keluar dari krisis ekonomi. Pada bulan Maret 1998 MPR saat… Read More
  • Tradisi Ciuman Massal Di BALI..??Masih dalam suasana hari raya nyepi. di BAli ada fesival ciuman atau biasa disebut tradisiomed-omedan oleh masyarakat setempat ini diadakan rutin di Bali. Tradisi ini hanya dilakukan di banjar Kaja, daerah selatan Denpasar, s… Read More
  • Motor Klasik Honda Cb 160Motor klasik mungkin lagi tren saat ini, dari bangkai motor lawas dibangun dengan konsep baru, contohnya Honda Cb 160 sepertinya nggak terlalu populer di Asia dan Indonesia, namun di dataran eropa dan Amerika, motor ini dahul… Read More
  • Tradisi Ngaben di Pulau BALINgaben is cremation in Bali, especially by the Hindus, where Hindus are the majority religion in the Thousand Islands this temple. Ngaben ceremony usually conducted by family relatives of the deceased, as a form of respect fo… Read More

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

25500607
Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971