Harusnya penjara dibedakan buat pelaku kejahatan kelas berat dan pelaku kejahatan ringan, yang berat harusnya dibuang ke pulau terpencil seperti nusa kambangan. Pelaku korupsi juga harusnya dibuang kepulau terpencil yang sulit diakses. Buat yang pelaku kejahatan ringan seperti maling sendal, maling pisang, maling jemuran dan maling kecil kecilan cukup penjara kota. Untuk pencopet, penjambret, perampok, pembunuh, pemerkosa, bandar narkoba dan untuk para koruptor harusnya dibuang jauh dari kota dan diperketat kemudahan aksesnya. Tapi yang penting aparatnya harus yang bersih dan baiknya lagi aparatnya harus dirolling satu atau 3 bulan sekali. kalau bisa bukan hanya dari pihak lembaga permasyarakatan saja. Masukan unsur lain yang sifatnya tidak permanen jadi akan sulit untuk disuap.
Ini ada contoh seorang tahanan yang bisa dikatakan penjahat paling bodoh atau paling sial didunia.
Maksud hati mencoba kabur dari penjara dengan menjebol dinding tembok penjara tapi yang didapat malah badan kejepit diantara tembok yang dibolongin untuk meloloskan diri dari penjara. bukan kebebasan yang didapat tapi badan yang kesangkut dan terjebak di dinding tembok penjara. Namanya Rafael Valadao tahanan penjara di Brasil.
Nama penjahat ini Rafael Valadao usia 28 tahun penghuni Lapas di Brasil. Narapidana dengan banyak tattoo harus terjebak di dinding tembok penjara yang dilubanginya untuk melarikan diri. Setelah menyadari bahwa ia terjebak, tahanan bertattoo inipun menangis untuk minta bantuan., walau sudah dibantu rekan satu selnya untuk menarik atau mendorongnya keluar dari lobang sampai tulang rusuknya patah. akhirnya pihak lapas brasil membebaskanya dari lobang kesialannya. Nasib....!!!
Itu gambaran ketatnya penjara di negeri orang aparatnya tidak bisa disuap oleh tahanan dengan embel embel uang pelicin. Ya.. mungkin saja dinegeri ini terkadang ada pelaku kejahatan tertangkep nyopet besok sudah ada lagi dipasar. Kalau yang kakap dipenjara siang hari, malam hari kadang bebas bisa keluar masuk penjara asal pulang lagi kepenjara.."mungkin" Alasan SAPU atau sakit pura pura para terdakwa masih jadi senjata ampuh buat pelaku kejahatan berkantong tebal, biar bisa nyusun rencana pembelaan dan memperingan hukumanan bersama pembelanya. Semoga saja hukum dan penegak hukum dimasa depan menjadi lebih baik.
0 comments:
Posting Komentar