Selasa, 18 Januari 2011






Tahu dengan kayu manis yang biasa dijadikan bumubu rempah masakan.?
Kayu manis, salah satu rempah-rempah yang biasa ditemukan di dapur ternyata mampu menghadirkan cara yang lebih sederhana dan aman untuk membuat nanopartikel emas.

Menurut penelitian, partikel berbahan kayu manis itu juga bahkan bisa digunakan untuk mengatasi kanker.

Sebagai informasi, nanopartikel emas diketahui sangat bermanfaat untuk mendeteksi tumor, melakukan pencarian minyak, menerangi jalan dan menyembuhkan penyakit. Sayangnya, proses pembuatan partikel itu membutuhkan bahan kimia berbahaya.

Saat ini, ada beberapa cara untuk membuat nanopartikel emas. Namun umumnya cara yang digunakan melibatkan pelarutan asam chloroauric, atau yang disebut juga dengan garam emas, di dalam cairan dan menambahkan bahan kimia lain untuk mengendapkan atom emas.

Campuran umum lainnya misalnya menggunakan sodium sitrat, sodium borohydrida (yang juga digunakan untuk memutihkan bubur kayu) dan senyawa amonium, yang seluruhnya bisa berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Dalam rangka mempromosikan nanoteknologi ramah lingkungan, peneliti dari University of Missouri mencampurkan garam emas dengan kayu manis.

Nanopartikel emas bisa dibuat menggunakan campuran kayu manis.

Saat dikombinasikan dengan nanopartikel, bahan phytochemical ini bisa memasuki sel kanker dan menghancurkannya atau membantu memetakannya agar prosedur medis yang lebih akurat bisa diterapkan.

“Nanopartikel emas kami tidak hanya sehat secara ekologi dan biologi, tetapi secara biologi mereka juga aktif melawan sel kanker,” kata Kattesh Katti, profesor di bidang radiology dan fisika dari University of Missouri School of Medicine.

Seperti dikutip dari PopSci, proses pembuatan partikel itu tidak membutuhkan listrik dan bahan kimia selain bahan dasarnya yakni garam emas.

Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Pharmaceutical Research, Katti menyebutkan bahwa kayu manis dan biji-bijian, dedaunan, dan jamu-jamuan lain bisa digunakan untuk mengonversikan metal ke nanopartikel tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.

“Pendekatan nanoteknologi ‘hijau’ yang kami gunakan menandakan peran alam tidak bisa diabaikan dalam pengembangan nanoteknologi masa depan,” ucap Katti.

Related Posts:

  • Setan Dalam HipnotisSeorang ahli hipnotis memprotes keras tulisan saya mengenai adanya hubungan antara hipnotisme dan tipuan setan. Dia katakan,"Hipnotis adalah olah pikiran. Tidak semua hipnotis tipuan setan!" Tentu saja kata kata itu bukan men… Read More
  • Para Dokter CIA Melakukan Uji Coba Terlarang Terhadap TawananSejumlah dokter yang dipekerjakan CIA, badan intelijen Amerika Serikat mengaku telah berpartisipasi dalam penelitian dan eksperimen terhadap tawanan di pusat-pusat penahanan seperti Guantanamo, Abu Ghuraib, dan Bagram. Me… Read More
  • Mau Lihat Hantu Dalam Botol Warga kelurahan Mimbaan, Situbondo, Jawa Timur, digegerkan dengan penangkapan sosok berwarna putih yang dianggap sebagai hantu di rumah Agus (40), warga setempat, Minggu (28/11/2010). Sesuatu yang katanya gaib itu berhasi… Read More
  • Fenomena Ular Di Matahari image ular bener gak? Kamera Dynamics Solar Observatory milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap penampakan 'ular' pada permukaan matahari. Ular itu tampak sedang merayap di seluruh permukaannya. Ular yang … Read More
  • Inilah Dokumen Rahasia Amerika Tentang Indonesia Yang DiPublikasikan WikiLeaksWikiLeaks mulai menepati janjinya. Tiga buah dokumen mengenai Indonesia sudah dirilis. Dokumen itu dibuat dalam bentuk Congressional Research Service (CSR), lembaga think tank Kongres AS. Dokumen CRS ini biasanya menjadi d… Read More

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

25492479
Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971