Senin, 03 Januari 2011
- Senin, Januari 03, 2011
- Cybermales
- Sains
No comments
Musim Hujan di negara Tropis seperti indonesia itu lumrah, berkah buat kita walau sering mendatangkan musibah, itupun bukan kesalahan hujannya tapi kesalahan manusianya dalam mengelolah hujan.
disaat musim kemarau pada ribut kekeringan tapi tidak mempersiapkan diri jika memasuki hujan seperti memperbaiki drainase atau jalur air..tapi panjang musim kemaraunya tapi gak mikir lagi gimana nanti klo masuk musim penghujan..pas masuk musim hujan baru sibuk memikirkan kemana air mengalir, akibatnya banjir tanah longsordan sebagainya..menyalahkan hujan. padahal hujan itu berkah.
beda dengan padang pasir gurun mungkin ingin sekali klo tiap hari bisa hujan.
makanya banyak riset gimana cara membuat hujan buatan.kini para ilmuwan padang pasir gurun mencoba terobosan menciptakan hujan buatan.
Ilmuwan mengklaim mampu menghasilkan serangkaian hujan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Lima puluh badai hujan telah diciptakan tahun lalu di kawasan timur Al Ain sebagai cara mengendalikan cuaca.
Ilmuwan bekerja diam-diam untuk Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan. Mereka menggunakan perangkat ion raksasa yang berbentuk seperti penutup lampu pada tiang baja untuk menghasilkan bidang partikel bermuatan negatif.
Alat ini mengubah komposisi awan sehingga diharapkan dapat menghasilkan hujan. Dalam sebuah video, pendiri perusahaan Swiss yang bertanggung jawab dengan proyek Metro System International tersebut memamerkan kesuksesan mereka.
“Kami telah menghasilkan sejumlah hujan,” ujar Helmut Fluhrer dari perusahaan tersebut. Di masa lalu, China dan beberapa negara lain sempat menggunakan bahan kimia untuk mempengaruhi kinerja awan.
Semenatara ahli cuaca di negara itu memprediksi ketiadaan awan atau hujan di kawasan Al Ain, hujan terjadi dalam 52 kesempatan. Proyek ini diawasi oleh Max Planck Institute for Meteorology, salah satu pusat fisikawan atmosfer terbesar di dunia.
Mantan direktur lembaga itu, Professor Hartmut Grassl mengatakan banyak cara yang mereka lakukan, salah satunya menciptakan air di lahan kering.
Proyek tersebut menggunakan teknologi Weathertec dengan sistem berbiaya 6 juta poundsterling (Rp84 miliar) setiap tahun. Pembangunan perangkat juga menghabiskan biaya 7 juta poundsterling (Rp98 miliar) dan biaya pascaperubahan untuk penanaman tumbuhan sebesar 850 juta poundsterling (Rp11,9 triliun).
Beberapa ilmuan memperlakukan Al Ain dengan sangat hati-hat karena Abu Dhabi merupakan kawasan pesisir sehingga dapat menciptakan curah hujan yang dipicu dari pengambilan uap air di kawasan laut.
Related Posts:
RAF Bentwaters SecretSekitar 120 mantan personel dan pilot militer Amerika Serikat (AS) memberikan kesaksian mengejutkan. Mereka mengaku melihat sekelompok makhluk asing ( UFO ) atau alien mendarat, menyusup dan menonaktifkan rudal nuklir m… Read More
Lamborghini MaduraLamborghini Madura bukan Lamborghini punya orang Madura tapi nama mobil Futuristik Lamborghini Madura, tuh bukan orang italia saja yang bangga orang madura pasti ikutan bangga. Kecintaan Ferruccio pada banteng memang sudah b… Read More
Peristiwa Isra Mi'raj menurut Teori FisikaSalah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah diperjalankannya beliau oleh Allah SWT melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Banyak yang coba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mu… Read More
Menangis Bisa Menjauhkanmu Dari Berbagai Penyakit..??Menangis bisa dipastikan itu adalah simbol dari kesedihan dan kaum yang lebih banyak terlihat sering menagis dan meneteskan air mata adalah kaum hawa atau wanita. menangis atau meneteskan air mata tidak selamanya jelek ada po… Read More
Mikrometeorit Debu Tertua Di Dunia..!!Baru baru ini Geolog asal Jepang berhasil menemukan mikrometeorit tertua dunia. Benda yang juga dikenal sebagai debu angkasa ini jatuh ke Bumi 240 juta tahun silam. Tetsuji Onoue dari Kagoshima University itulah namanya, dia … Read More
0 comments:
Posting Komentar