Senin, 07 Februari 2011




Saat ini kondisi hidup bangsa kita berada di titik nazhir paling mengkhawatirkan. Segala masalah, berupa cobaan, bencana alam, kecelakaan transportasi, konflik sosial, kerusakan moral, korupsi birokrasi, praktik mafia politik, mafia media, mafia hukum, dll. tumpang tindih jadi satu.

Dalam keadaan demikian, peluang seorang Muslim terjerumus, terfitnah, atau menjadi korban masalah-masalah yang ada, terbuka lebar. Kapanpun musibah bisa menimpa, dan dimanapun. Sejak dari atas gunung sampai ke tepi pantai, dari hutan sampai ke tengah kota, di tengah sawah hingga ke tengah kampus, musibah bisa terjadi.

Dalam kondisi demikian, amat sangat penting kita bersimpuh kepada Allah, memohon pertolongan dan karunia-Nya, memohon rahmat dan ampunannya, memohon rizki dan kekuatan kepada-Nya. Saat tak ada lagi yang bisa diharap, maka Allah adalah Dzat yang paling layak diharapkan keselamatan dan kemurahan dari-Nya.

Disini ada beberapa cara praktis bisa dilakukan seorang Muslim untuk menghindari diri, keluarga, dan Ummat, dari bahaya fitnah. Cara-cara itu adalah sebagai berikut:

[1] Satu : Terus-menerus membaca ISTIGHFAR. Di setiap tempat, waktu, dan keadaan. Kecuali saat seseorang berada di kamar mandi (WC). Terus baca istighfar. Bisa diucapkan “as-tagh-firullah al ‘azhim” atau “as-tagh-firullah al ‘azhim, alladzi laa ilaha illa Huwa, al Hayyul Qaiyumu wa atubu ilaih”.

[2] Dua : Konsisten melaksanakan Shalat berjamaah di masjid. Minimal Shalat Shubuh dan Isya’. Lebih bagus bila bisa dawam, setiap waktu shalat di masjid. Itu luar biasa. Shalat berjamaah seperti tiang yang menegakkan sebuah bangunan. Tanpa tiang, rumah akan runtuh. Bagi kaum wanita, mereka boleh shalat berjamaah di masjid. Tetapi lebih afdhal shalat di rumah sendiri.

[3] Tiga :   Selalu bertauhid, mengesakan Allah Al Wahid. Menghindari kemusyrikan, menghindari  perbuatan-perbuatan yang bisa merusak akidah tauhid di hati. Setidaknya, selalu berdizkir membaca: “Laa ilaha illa Allah” atau “Laa ilaha illa Allah, wahdahu laa syarikalah, lahul Mulku wa lahul Hamdu, Yuhyi wa Yumitu wa Huwa ‘ala Kulli syai’in Qadiir”. Dalam Surat Al Baqarah 256 dijelaskan, tauhid itu merupakan tali pegangan yang sangat kuat, yang selamanya tak akan putus.

[4] Empat : Belajar ilmu, memahami ilmu, dan mengamalkan ilmu. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu Wahyu, yaitu ilmu agama yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah. Bacalah Kitab Al Qur’an dan As Sunnah; dengarkan pelajaran tentang keduanya; baca risalah-risalah tentang keduanya; terus menuntut ilmu, sekalipun di tengah kancah peperangan sekalipun. Siapapun yang khidmah di bidang ilmu, maka Allah akan membukakan kebaikan-kebaikan kepadanya. Amin.
[
5] Lima : Menghubungkan tali shilaturahim. Hubungkan pertalian darah, hubungan kekerabatan, hubungkan sanak saudara dan famili. Hubungkan sesama Muslim, sesama shahabat, rekan, handai taulan, orang-orang yang dikenal dari kalangan sesama Muslim. Hubungi mereka, dekatkan hati ke hati, maafkan yang tersalah, mintakan doa mereka, dukung kebaikan-kebaikannya, beritakan hal-hal optimis bagi mereka.

[6] Enam : Bersikap adil menjauhi kezhaliman. Jauhilah sikap zhalim, sebab kezhaliman itu merupakan “simpanan kecelakaan” bagi kita. Tidak tahu kapan Allah akan membukakan simpanan tersebut dan dalam bentuk apa? Na’udzubillah min dzalik. Bersikaplah yang adil, termasuk kepada anak-anak sendiri. Bila belum mampu mencegah kezhaliman atau membela keadilan, setidaknya, berbuatlah adil dan jauhi kezhaliman. Innallah yuhibbul muqsithin (sesungguhnya Allah itu mencintai orang-orang yang adil).

[7] Tujuh : Mengasihi orang-orang lemah, makhluk lemah, dan siapapun yang membutuhkan pertolongan. Kasihilah orang yang menderita, kasihilah yang sakit, kasihi yang fakir-miskin. Bila ada kekuatan, bantu mereka. Kalau mau, doakan mereka. Bila tidak, berkata-katalah yang baik atas mereka. Irhamu man fil ardhi, yarhamuka man fis sama’i (kasihi siapa yang ada di bumi, maka akan mengasihi engkau siapa yang ada di langit -yaitu Allah dan para Malaikat-).

[8] Delapan : Bersabarlah atas kesulitan, bersabar atas kesempitan rizki, bersabar atas cobaan-cobaan, bersabar atas kekurangan diri, dan sebagainya. Bersabarlah wahai saudaraku, karena kesabaran dan keridhaan hatimu atas kesulitan, bisa membuat dirimu dan keluargamu dijauhkan dari bencana yang mestinya menimpa. Innallah ma’as shabirin (Allah itu selalu bersama orang-orang yang shabar).

[9] Sembilan : Jaga selalu doa ini, “Rabbana laa tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wa hablana min ladunka rahmah, innaka Antal Wahhab” (wahai Rabb kami, jangan gelincirkan hati-hati kami -ke arah kesesatan- setelah Engkau memberi kami petunjuk, limpahkan dari sisi-Mu berupa kasih sayang, sesungguhnya Engkau benar-benar Maha Pemurah). Doa ini bisa selalu dibaca, agar kita selalu istiqamah dalam kebenaran, istiqamah di atas jalan yang lurus.

[10] Sepuluh : Dan ini yang sangat penting, penting sekali. Seberat apapun keadaan, seberat apapun fitnah dan tantangan; jangan berhenti untuk terus melakukan perbaikan. Biarlah manusia berlomba-lomba merusak keadaan; kita akan terus bertahan menyebarkan kebaikan, melestarikan agama ini, di tengah kondisi sesulit apapun. Di antara keadaan yang akan membuat seseorang mendapatkan karunia “laa khaufun ‘alaihim wa laa hum yahzanun” ialah terus melakukan perbaikan, sekuat kesanggupan.
Demikian yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan. Allahumma amin ya Rabbal ‘alamiin.


semoga bermanfaat untuk sesama, jauhkanlah dari gunjingan kosong apalagi mengolok olok kawan sejati dengan tuduhan keji.

Related Posts:

  • Stop Phobia Jum'atisme..!!Jum’at, merupakan hari yang datang setelah hari kamis dan terkenal dengan keangkeran dan kesakralannya terutama di Indonesia (apalagi jikalau diberi embel-embel kliwon, dijamin bulu kuduk pasti berdiri). Ada banyak anggapan d… Read More
  • Waktu Tidur Yang di Anggap Makruh Dalam Islam..!!Menurut ajaran  Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang me… Read More
  • Berwudhu Bekas Minuman Kucing Bolehkah..?Dalam beberapa hadisnya Nabi Muhammad SAW menyatkan bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tul… Read More
  • Kemana Arah Ajaran Ahmadiyah Kristen Atau Islam..??Satu hal yang menjadi perbedaan mendasar antara Islam, Kristen dan Ahmadiyah adalah perbedaan teologi mengenai doktrin penyaliban Yesus di tiang salib. Secara tegas, Islam mengajarkan bahwa Nabi Isa tidak mati dibunuh maupun… Read More
  • Manfaat Wudhu Dalam Muslims Menurut ahli NeorologyKerbersihan adalah sebagian dari iman dalam ajaran Islam, tiap muslim diwajibakan untuk berwudhu sebelum melaksanakan sholat, tapi tidak banyak muslims yang tahu manfaat wudhu selain untuk bersuci. Prof Leopold Werner von Eh… Read More

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

25488325
Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971