Tanggal 19 Agustus 1839 telah dianggap sebagai tanggal resmi penemuan fotografi. Orang Perancis Louis J.M. Daguerre pada tanggal itu mengumumkan hasil eksperimen-eksperimennya.
Sejak itu fotografi cepat menarik perhatian secara luas, karena dengan memanfaatkan sinar, memungkinkan membuat gambar yang tampak seperti keadaan sebenarnya.
Orang tidak lagi tergantung pada juru gambar, pelukis atau pemahat.
Sejak itu di seluruh dunia segera di lakukan upaya untuk bisa menerapkan teknik baru itu. Foto-foto pertama di Indonesia pada jaman Belanda (Nederlandsch Indie), atas pesanan Pemerintah Kolonial dibuat oleh dokter Juriaan Munnich pada tahun 1841.
Namun hasilnya sangat mengecewakan.
Berhubung proses fotografi kimiawi memakan banyak waktu dan biaya, baru beberapa tahun kemudian fotografi dikenal oleh masyarakat secara lebih luas.
Pada tahun 1850 an fotografi berkembang cepat dengan diperkenalkannya proses kolodion. Proses itu memungkinkan untuk membuat beberapa afdruk dari satu negatif kaca.
Sejak kira-kira th.1845 ada beberapa juru potret komersial yang bekerja di Nederlandsch Indie (sekarang Indonesia). Para juru potret komersial ini bekerjanya berpindah-pindah. Mereka mendirikan studio besar di salah satu hotel atau di rumah kenalan dan memasang iklan di koran setempat, lalu membuat potret dari setiap orang yang mau mengeluarkan uang untuk itu.
Sesudah beberapa minggu atau beberapa bulan, mereka melanjutkan perjalanan kekota lain.
Di antara para perintis itu, terdapat dua orang juru potret muda yang berkebangsaan Inggris, yaitu Walter B. Woodbury dan James Page, yang pada tanggal 18 Mei 1857 tiba di Batavia (sekarang Jakarta).
Pada 5 Juni 1857 Walter B. Woodbury dan James Page, membuka studio mereka yang pertama di Batavia, di rumah seorang nyonya berkebangsaan Skotlandia yang tinggal di Koningsplein zuid (sekarang Jl. Medan Merdeka Selatan). Firma mereka , Woodbury & Page, ternyata menjadi studio foto komersial paling produktif dan paling terkenal di Indonesia selama kira-kira lima puluh tahun terakhir dari abad kesembilanbelas.
Berikut contoh :
Kamera atau Toestel merk Kodak.
Ukuran iklan lumayan besar.
Bagian belakang: blank.
Perusahaan pembuat kamera dan fotografi KODAK,
sudah mempunyai cabang di Indonesia tempo doeloe (th.1920-30 an),
tepatnya di kota Batavia dan Soerabaia.
Iklan berbunyi:
MATA AWAS ...
Sedikit KESEBETAN dan...
... satoe Kodak!
Dalem waktoe Toean poenja VACANTIE goenaken selaloe satoe toestel KODAK!
0 comments:
Posting Komentar