Jumat, 10 Juni 2011
- Jumat, Juni 10, 2011
- Cybermales
- Hobby
- No comments
Belakangan, para peternak dan pelaku bisnis peternakan sapi di sejumlah daerah diwarnai oleh jenis sapi yang tidak lagi berwarna hitam putih. Sapi baru yang banyak ditemukan adalah jenis sapi berwarna kecoklatan dan dengan bentuk tubuh yang lebih besar. Salah satu jenis sapi berwarna coklat itu adalah sapi Metal atau Simmental. Ternak sapi metal tampaknya sedang trend dan menjadi pilihan dibandingkan sapi lokal yang selama ini diternakkan.
Ada dua jenis sapi berwarna coklat yang banyak diternakkan tersebut. Selain sapi metal, ada lagi jenis sapi limosin yang terutama dimanfaatkan sebagai sapi potong untuk diambil dagingnya. Sedangkan sapi metal adalah jenis sapi potong maupun sapi perah yang umumnya diusahakan untuk program penggemukan. Apalagi kemampuan makan jenis sapi metal cukup besar, sehingga cukup potensial sebagai usaha peternakan sapi yang cukup menguntungkan.
Sapi metal merupakan jenis sapi impor yang berasal dari Simme, Switzerland. Jenis sapi ini juga banyak diternakkan di Eropa dan Amerika dan menjadi salah satu sapi unggulan, baik sebagai sapi perah maupun sebagai sapi pedaging. Apalagi berat sapi metal dewasa bisa mencapai lebih dari 1 ton. Hal ini pula yang membuat daya tarik sapi jenis ini untuk usaha peternakan terutama karena penampilannya yang besar tersebut.
Apalagi kalau dihubungkan dengan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap susu maupun daging sapi.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal saja, umumnya peternakan sapi belum mampu memenuhinya. Baik kebutuhan daging, utamanya lagi kebutuhan susunya. Kebutuhan masyarakat terhadap susu sapi sangat tinggi. Sedangkan untuk kebutuhan daging, umumnya masyarakat masih bisa mencari dan memilihnya dari jensi daging lainnya, seperti ayam dan kambing.
Pemeliharaan Singkat
Jenis bisnis yang menarik dari usaha ternak sapi metal adalah pada usaha penggemukannya. Dengan pola ini kita tidak perlu memelihara sapi terlalu lama hingga bertahun-tahun. Cukup dengan mengambil bibit anakan yang sudah cukup dewasa, lalu dipelihara antara 6 hingga 12 bulan, dan setelah itu dijual kembali. Pola ini belakangan juga banyak dilakukan para pengusaha maupun peternak untuk menghindari risiko yang lebih besar apabila dipelihara terlalu lama.
Memang cukup banyak produk ikutan yang bisa dihasilkan dari peternakan sapi. Selain susu dan dagingnya, sapi juga dapat memberikan keuntungan tambahan dari kulit dan tanduknya yang masih bisa dijual. Selain itu, kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat pupuk kandang yang dibutuhkan untuk pertanian. Namun hasil ini baru bisa diperoleh setelah pemeliharaan yang cukup lama.
Sedangkan dengan pola penggemukan, keuntungan kotor per ekor yang bisa diperoleh rata-rata mencapai 50 hingga 60 persen dari modal. Itu saja hanya untuk jangka waktu pemeliharaan antara 6 bulan hingga 1 tahun. Setelah dikurangi biaya pakan dan operasional, tak kurang dari 25 hingga 30 persen keuntungan bersih bisa masuk.
Untuk memperbesar nilai keuntungan, maka jumlah sapi yang digemukkan juga mestinya lebih banyak lagi. Setidaknya antara 30 hingga 50 ekor, sehingga keuntungan dari usaha ternak sapi metal yang diperolehpun bisa relatif besar.
0 comments:
Posting Komentar