Peristiwa itu terjadi pukul 17.20 WIB, ketika pesawat sedang bermanuver di udara. Manuver yang dilakukan yakni pesawat terbang dari bawah, naik ke atas, kemudian melakukan salto. Selanjutnya pesawat turun dan naik lagi ke atas untuk melakukan manuver kedua. Ketika itu pesawat menukik ke bawah, baru setengah jalan, tiba-tiba pesawat seperti kehilangan kendali, berputar-putar di udara dan akhirnya terhempas ke permukiman penduduk.
Pesawat mendarat di parit dekat kawasan padat penduduk yang merupakan batas antara pangkalan udara dengan permukiman penduduk di belakang bandara. Sebelumnya pesawat sempat menyambar batang pohon rambutan dan atap rumah warga. Begitu pesawat terjatuh, warga langsung berhamburan ke lokasi, namun tidak berani menolong karena takut pesawat meledak.
Tidak sampai lima menit tim penyelamat dari pemadam kebakaran dan ambulans yang memang telah disiapkan untuk mengantisipasi adanya kecelakaan langsung sampai di lokasi. Petugas penyelamat langsung melakukan pertolongan pada korban.
Saksi mata, Revina Indra (20), yang atap rumahnya sempat tersambar pesawat menceritakan, sebelum kejadian dia berada dalam rumah sedang menyeterika. Lalu dia mendengar pesawat mengudara. Revina menghentikan pekerjaannya karena ingin menyaksikan atraksi itu. Awalnya dia terkagum-kagum melihat atraksi pesawat itu. Ketika pesawat akan turun untuk melakukan atraksi lagi, tiba-tiba pesawat berputar-putar di udara, dan akhirnya terhempas di depan rumahnya. ”Ketika terhempas, suara dentumannya sangat keras, namun kami takut mendekat,” ujar Revina Indra.
Subardi, warga yang menyaksikan pesawat jatuh dan proses evakuasi mengaku, ketika itu dia menonton sekitar 30 meter dari tempat terjatuhnya pesawat. Ketika evakuasi dilaksanakan dia menyaksikan kondisi pilot dalam keadaan yang mengenaskan. ”Tangannya terlihat hampir putus, sementara kepalanya berdarah-darah dan remuk,” ujarnya.
Wartawan Padang Ekspres (Sumeks Group) saat tiba di lokasi melihat warga berduyun-duyun ingin menyaksikan pesawat yang terjatuh itu. Namun untuk keamanan proses evakuasi pesawat, petugas keamanan terpaksa mengusir warga. Bau avtur tercium menyengat dan semua orang yang ada di lokasi dilarang untuk menghidupkan rokok dan mematikan rokoknya.
Sementara korban Zakaria Saleh langsung dilarikan ke RSUP M Djamil dan dinyatakan meninggal pukul 17.42 WIB.
Komandan Pangkalan Angkatan Udara Tabing Padang, Letkol Awang Kurniawan selaku ketua panitia dalam konfrensi pers mengatakan, pihak TNI AU bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian yang menewaskan warga negara asing ini, terutama dalam mengurus pemulangan jenazah korban. Jenazah akan dipulangkan secepatnya. ”Saat ini pihak TNI AU sedang berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Malaysia di Medan,” ujarnya.
Dia mengatakan pesawat terjatuh ketika mengadakan familiarisasi area, sebelum melakukan akrobatik pada warga yang menyaksikan Minang Aero Show. Akibat kejadian ini, pesawat mengalami rusak total dan akan dipulangkan setelah berkoordinasi dengan Tentara Diraja Malaysia.
Dia mengklaim semua prosedur keselamatan dalam penerbangan sudah dipenuhi, termasuk persiapan tim penyelamat. ”Saat pesawat mulai terbang, semua tim penyelamat sudah bersiap, sehingga penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin,” pungkasnya. (a/jpnn)
0 comments:
Posting Komentar