Tablet pertama besutan perusahaan lokal itu berlayar 7 inci sehingga mudah dibawa. Vandroid memakai sistem operasi Android 2,2 alias Froyo dan prosesor Qualcomm tipe MSM 7227 yang berkecepatan 600MHz. Pada empat sisi Vandroid tersedia sejumlah konektor pendukung fungsionalitas seperti selot kartu SIM dan micro SD. Kapasitas memori pada perangkat tersebut hanya 512MB. Penggunaan kartu micro SD dapat memperbesar kapasitas memori hingga 16GB.
Di bagian belakang terdapat sebuah kamera beresolusi 2 Megapiksel yang berfungsi untuk memotret objek. Berhubung hanya ada satu kamera, perangkat tidak dapat digunakan untuk melakukan panggilan video (video call. Meski tidak bisa dipakai untuk video call, Vandroid mendukung konektivitas wifi, GPRS dan 3,5G untuk akses data. Fasilitas komunikasi lain yang ditunjang ialah panggilan suara dan SMS.
Sebagaimana tablet lain, perangkat tersebut juga menyediakan fitur petunjuk rute global positioning system (GPS), konektivitas bluetooth dan layar berteknologi sentuh (touch screen).
Melihat spesifikasinya, kemampuan Vandroid semestinya di bawah tablet Android lain yang menggunakan prosesor berkecepatan 1GHz dan memori berkapasitas 1GB. Namun, hasil pengetesan menunjukkan kalau tablet yang dipasarkan dengan harga Rp2,5 juta itu dapat berjalan mulus dan lancar. Sementara kecepatan dan keberhasilan berselancar di dunia maya tergantung pada penyedia jaringan.
Yang berbeda dari tablet PC ini adalah kemampuannya yang dapat melakukan panggilan telepon dan mengirim SMS.
“Meski persaingan tablet lokal terbilang ketat, bisa menarik minat konsumen Indonesia. Apalagi, biasanya tablet yang bisa melakukan panggilan telepon dibanderol dengan harga lebih dari Rp3 juta, sementara harga vandroid cuma diatas dua juta.
Minat bisa hub admin blog ini.
0 comments:
Posting Komentar