Selasa, 07 Juni 2011
- Selasa, Juni 07, 2011
- Cybermales
- Artikel Kesehatan
- 1 comment
Rebung merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di masyarakat. Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun. Tunas bambu muda tersebut enak dimakan, sehingga digolongkan ke dalam sayuran. Rebung biasanya dibuang kelopaknya, diiris-iris kemudian diolah dengan cara dikukus atau direbus. Rebung yang sering dikenal dengan nama bung (bahasa Jawa), oleh masyarakat pedesaan sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai bahan masakan, terutama untuk dibuat sayur. Dalam bahasa Inggris, rebung dkenal dengan sebutan bamboo shoot. Morfologi rebung itu sendiri berbentuk kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnanya cokelat.
Menurut klasifikasi botani, tanaman bambu termasuk kelas Monocotyle doneae, ordo Graminales, subfamili Dendrocalamae, genus Dendrocalamus, spesies Dendrocalamus asper. Dalam pertumbuhannya, rebung tersebut akan berubah menjadi tanaman bambu lengkap dalam waktu 2-4 bulan. Sehingga, ketika kita akan memanfaatkan rebung tersebut sebagai bahan sayuran, sebaiknya melakukan panen rebung sebelum tumbuhan tersebut berubah menjadi tanaman bambu dewasa. Karena biasanya rebung yang diambil adalah rebung yang tidak bisa tumbuh dewasa. Masyarakat khususnya di pedesaan sudah paham jenis rebung yang tidak bisa tumbuh dewasa, sehingga harus dipanen ketika muda.
Untuk memperoleh rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit. Dengan menggunakan pisau, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah itu, kemudian rebung dikupas untuk dibuang glugutnya. Setelah bersih, rebung kemudian dipotong-potong kecil sesuai selera. Di pasaran, rebung dijual dalam dua bentuk, yaitu bentuk utuh dan bentuk irisan-irisan tipis. Selain murah, rebung juga mudah didapat, di pasar tradisional maupun swalayan. Saat hendak dimasak atau diolah, rebung sebaiknya direbus menggunakan air garam agar bau pesingnya hilang.
Namun yang menjadi perhatian adalah tidak semua jenis bambu memiliki rebung yang enak dimakan. Beberapa jenis bambu memiliki rebung yang rasanya pahit ketika dimakan. Bambu jenis apus (pring apus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu yang tidak dapat diolah menjadi masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning, rampal/ suling, ori, dan ater. Rebung dari bambu betung memiliki rasa paling enak. Rebung betung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu.
Senyawa utama di dalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91%. Disamping itu, rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium. Kandungan kalium yang terdapat pada rebung cukup tinggi. Kadar kalium per 100 gram rebung adalah 533 mg. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat mengurangi risiko stroke. Peran kalium mirip dengan natrium, yaitu bersama-sama dengan klorida, membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa. Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler, dan sebagian terikat dengan protein. Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim. Gejala kekurangan kalium biasanya berupa pelunakan otot.
Selain kandungan kaliumnya yang cukup tinggi, kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik. Kandungan serat pangan pada rebung adalah 2,56 % lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai (1,27 %), pecay (1,58 %), ketimun (0,61 %), dan sawi (1,01 %). Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai faktor penting dalam gizi manusia karena tidak menghasilkan energi.
Sebagian masyarakat percaya bahwa tanaman rebung memiliki khasiat yang bermanfaat bagi tubuh meskipun belum ada bukti ilmiah yang menerangkan hal tersebut. Pada pengobatan tradisional, rebung kuning diyakini dapat digunakan untuk mengobati penyakit sirosis hati. Rebung juga telah digunakan untuk mengobati penyakit batuk berdahak dan demam. Manfaat lain yang ada pada rebung adalah sebagai bahan pencampur sayuran dalam masakan lainnya. Banyak masakan eksotik yang diolah dari rebung, seperti: lumpia semarang, oseng-oseng khas probolinggo, sayur ketupat bojonegoro, serta gulai santan. Rebung juga sering dibuat menjadi asinan maupun dibuat acar, yang sangat enak untuk dijadikan bahan camilan.
Dibanding sayuran lain seperti sawi atau brokoli, bambu muda alias rebung terdengar kurang bergengsi. Namun dilihat dari kandungannya, makan rebung bisa memberikan banyak manfaat mulai dari menurunkan berat badan hingga mencegah kanker.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety mengungkap, rebung banyak mengandung antioksidan. Kandungan ini bisa menangkal radikal bebas, senyawa berbahaya yang bisa memicu pertumbuhan kanker.
Menurut penelitian tersebut, jenis antioksidan yang terdapat dalam rebung adalah fitosterol. Ilmu pengobatan tradisional China mengatakan, herbal dengan kandungan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Selain antioksidan, kandungan serat yang tinggi pada rebung juga bisa mengurangi risiko kanker khususnya di saluran pencernaan. Di dalam usus, serat bisa berfungsi sebagai sikat yang akan menyingkirkan berbagai pengotor sekaligus pemicu kanker.
Bagi yang sedang berusaha melangsingkan tubuh, serat membuat perut terasa kenyang lebih lama sehingga nafsu makan lebih mudah dikendalikan. Serat juga sulit atau kadang bahkan tidak bisa dicerna oleh tubuh sehingga tidak akan membuat gemuk.
Dalam menunjang program diet, kelebihan lain dari rebung adalah kandungan lemak dan gulanya yang rendah. Sebagai gantinya, sayuran ini banyak mengandung protein yang berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel di dalam tubuh supaya bisa berfungsi dengan baik.
Dikutip dari:
The Independent, smallcrab.com
maknyuzz..
BalasHapus