Jumat, 15 April 2011

Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengecam bom bunuh diri di Masjid Polresta, Cirebon. Dengan alasan apa pun tindakan itu tak bisa dibenarkan. "Apalagi di Mesjid, jelas penghinaan," kata Sekretaris MUI Kabupaten Garut, Maman Suryaman, Jumat (15/4).

Menurut dia, aksi biadab itu merupakan tindakan provokasi dan adu domba umat Islam. Apalagi di Jawa Barat saat tengah gencar melakukan sosialisasi Peraturan Gubernur tentang pelarangan Ahmadiyah. Bahkan sekarang MUI sedang mengajukan khotib di mesjid Ahmadiyah. "Mungkin ada hubungannya dengan Peraturan Gubernur yang melarang Ahmadiyah," kata dia.

Maman minta Islam waspada dan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum bila mengetahui hal mencurigakan.

Bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 12.20 menjelang sholat Jumat di Masjid komplkes Polresta Cirebon, siang tadi. Bom melukai puluhan orang termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Heru Koco. Hanya seorang tewas yang diduga sebagai pelaku pengeboman.

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutuk pemboman yang baru saja terjadi di Cirebon. "Presiden dan seluruh jajaran pemerintah mengutuk keras kejadian yang tidak berperikemanusiaan ini," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam jumpa pers dikantornya, Jumat 15 April 2011.

Menurutnya, sesaat setelah kejadian Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo langsung melapor kepada presiden. Yudhoyono lantas memerintahkan Timur, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto, Badan Intelijen Strategis, beserta lembaga terkait untuk sekuat tenaga mencari siapa yang ada di balik aksi tersebut.

Yudhoyono juga meminta segenap elemen masyarakat, mulai dari ulama, Lembaga Swadaya Masyarakat, hingga pimpinan daerah untuk menanggulangi terorisme. "Berikan informasi, sekecil apapun, kepada aparat terdekat untuk ditindaklanjuti," ucap Djoko. Ia meminta aparat juga meningkatkan kewaspadaannya.

Ia mengatakan hingga kini belum bisa disimpulkan siapa sebetulnya pelaku pemboman, jaringan di baliknya, serta bahan peledaknya.

Wakil Ketua Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna menyebutkan setidaknya telah ada 26 orang yang terluka akibat serangan itu. Yakni, 21 personil polisi, empat orang pegawai negeri sipil, dan seorang imam masjid.

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visitor

Popular Posts

Donate To Me On Paypal

https://www.paypal.me/riyanto1971