Puasa
ramadhan merupakan ritual tahunan yang wajib dilakukan oleh kaum
mukminin. Allah mewajibkan orang mukmin untuk berpuasa pada bulan
ramadhan sebagaimana yang telah Allah wajibkan pada orang-orang yang
sebelum Nabi Muhammad. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat
al-Baqarah ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ( البقرة, 183 )
Artinya: " Wahai orang-oranng yang beriman diwajibkan atas kamu puasa bulan ramadhan sebagaimana diwajibkanya puasa kepada orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Q.S. al-Baqarah: 183).
Allah dalam mewajibkan puasa memakai ungkapan يا أيها الذين آمنوا , tidak memakai يا أيها الناس , tentu saja didalamnya mengandung misteri yang sangat mendalam yang tidak bisa diungkapkan dengan hanya berfikir sejenak. Sebab, orang yang Islam kalau tidak beriman pasti tidak akan melaksanakan puasa. Orang Islam bisa dikatakan beriman apabila ia melaksanakan Ibadah puasa. Betapa banyak orang yang Islam tapi tidak melaksanakan puasa. Seringkali ditemukan orang makan di warung pada siang ramadhan, setelah ditanya tentang agamanya, mereka menjawab Dalam hadits Qudsi Rasulullah bersabda: Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ( البقرة, 183 )
Artinya: " Wahai orang-oranng yang beriman diwajibkan atas kamu puasa bulan ramadhan sebagaimana diwajibkanya puasa kepada orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Q.S. al-Baqarah: 183).
Allah dalam mewajibkan puasa memakai ungkapan يا أيها الذين آمنوا , tidak memakai يا أيها الناس , tentu saja didalamnya mengandung misteri yang sangat mendalam yang tidak bisa diungkapkan dengan hanya berfikir sejenak. Sebab, orang yang Islam kalau tidak beriman pasti tidak akan melaksanakan puasa. Orang Islam bisa dikatakan beriman apabila ia melaksanakan Ibadah puasa. Betapa banyak orang yang Islam tapi tidak melaksanakan puasa. Seringkali ditemukan orang makan di warung pada siang ramadhan, setelah ditanya tentang agamanya, mereka menjawab Dalam hadits Qudsi Rasulullah bersabda: Allah berfirman:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسك ( رواه مسلم )
Artinya: "Puasa adalah bagiku dan akulah yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya karena aku. Puasa merupakan perlindungan. Orang yang berpuasa mempunyai dua kesenangan. Satu ketika ia berbuka puasa. Kedua ketika ia bertemu Tuhannya di akhirat nanti. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari pada minnyak misik ". (H.R. Muslim)
Dari ayat 183 dan hadits qudsi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam puasa bulan ramadhan terdapat rahasia-rahasi yang tersimpan di dalamnya. Bulan ramadha adalah bulan yang sangat mulia dan istimewa. Beramal kebaikan di bulan ramdhan satu kali saja bagaikan beramal seribu kali di luar bulaln ramadhan. Bersedakah satu piring makanan dalam bulan ramadhan bagaikan bersedekah seribu piring di luar ramadhan. Melakukan fardu dalam bulan ramadhan sama dengan melakukan fardu tujuh puluh kali di luar ramdhan. Dalam bulan ramadhan ada dua keajaiban, yaitu: malam diturunkannya al-Qur'an dan malam turunnya laylatu al-Qadr. Al-Qur'an oleh Allah diturunkan pada bulan ramadhan tanggal 17 ramadhan. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ الأية ( ألبقرة 185)
Artinya:
"(Beberrapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) al-Quar'an petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak
dan yang batil". (Q.S. al-Baqarah: 185)
Sedangkan turunnya laylatu al-Qadr adalah malam ganjil sepuluh terakhir bulan ramadhan. Beribadah pada jatuhnya malam laylatu al-Qadar bagaikan beribadah seribu bulan diluar ramadhan.
Orang yang menghidupkan bulan ramadhan dengan melakukan ibadah puasa, sadaka dan amal-amal yang baik karena iman dan karena Allah, maka oleh Allah akan dijanjikan diampuni dosanya. Rasulullah bersabda:
( ( أخرجه مسلم من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Sedangkan turunnya laylatu al-Qadr adalah malam ganjil sepuluh terakhir bulan ramadhan. Beribadah pada jatuhnya malam laylatu al-Qadar bagaikan beribadah seribu bulan diluar ramadhan.
Orang yang menghidupkan bulan ramadhan dengan melakukan ibadah puasa, sadaka dan amal-amal yang baik karena iman dan karena Allah, maka oleh Allah akan dijanjikan diampuni dosanya. Rasulullah bersabda:
( ( أخرجه مسلم من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya:
"Barangsiapa puasa ramadhan karena iman kepada-Nya dan karena-Nya, maka
akan diampuni dosanya yang telah lalu". (H.R. Muslim)
Pertama-tama energi akan diperoleh dari glucosa hasil makan (sahur), setelah habis, energi diperoleh dari glicogen dalam darah. Bila kandungan glicogen berkurang, otak menyatakan lapar lalu menyuruh kita makan. Bila kita sedang berpuasa otak akan otomatis menghidupkan PROGRAM AUTOLISIS.
Semua makhluk hidup di bumi dibekali dengan sistem (fithrah) autolisis yang khas:
- Pohon berpuasa dengan menggugurkan daun
- Rumput dan biji berpuasa dengan berhenti tumbuh (dorman)
- Beruang berpuasa selama musim dingin
- Buaya berpuasa (aestivasi) selama musim panas
- Ikan paus dan burung berpuasa ketika bermigrasi
- Ikan salmon, pinguin, berpuasa ketika musim kawin
- Kuda, kucing, berpuasa ketika terserang penyakit hingga sembuh
Ketika autolisis diaktifkan, maka ia segera beraksi. Autolisis akan mencari database rancangan dasar (fithrah) manusia. Secara keseluruhan ada sekitar 50 trilyun sel penyusun tubuh yang terdiri dari sekitar 200 jenis sel. Berbekal data detail setiap sel autolisis menjelajah seluruh tubuh.
Autolisis mengerti bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, dibagian tubuh mana seharusnya sel itu berada, dan berapa banyak jumlah dari tiap jenis sel yang ideal bagi tubuh.
Ia akan menghampiri sel-sel liar yang tidak terdapat dalam daftar fithrah, mengubah asam amino dan gula. Bila sel-sel liar habis, ia akan mendatangi timbunan lemak dalam tubuh dan membakar (oksidasi lemak) menjadi keton.
Dengan demikian Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel sel mati, BENJOLAN hingga TUMOR serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun (baca:penyakit).
Sel-sel liar dan lemak yang telah dihancurkan akan dibawa ke Hati. Saat kita puasa, hati tidak disibukkan oleh hasil serapan dari Usus. Oleh karena itu hati akan bekerja penuh menyaring RACUN-RACUN hasil AUTOLISIS. Selanjutnya RACUN akan dibuang keluar tubuh. Disinilah proses DETOKSIFIKASI (pengeluaran racun/penyakit) terjadi.
Ketika berpuasa darah juga akan dipenuhi energi dan nutrisi yang sehat dan berkualitas tinggi, sehingga penggantian sel mati, perbaikan sel rusak, dan pembentukan sel baru, terjadi dengan kualitas prima.. Tubuh kita segera memiliki sel- sel baru dengan kualitas fithrah, sehat dan berfungsi baik kembali.
Ketika kita berpuasa, energi yang dihemat dari sistem pencernaan, akan digunakan untuk aktifitas sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir oleh otak. Oleh karena itu dengan puasa penyakit lebih mudah disembuhkan dan kita lebih mudah menerima pelajaran maupun saat berpikir.
Namun dibalik semua itu, rahasia kemampuan autolisis terletak pada NIAT. Autolisis hanya akan aktif bila kadar glicogen darah berkurang dan otak menyimpulkan kita lapar dan harus makan namun kita berniat tidak makan alias BERPUASA. Autolisis tidak akan terjadi ketika tidak niat berpuasa. Inilah salah satu RAHASIA besar berpuasa...
Secara sederhana autolisis adalah sistem automatisasi dalam tubuh yang memformat ulang kondisi tubuh ke kondisi ideal.
Jika kita perhatikan uraian diatas, maka amat mengena sekali sabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan puasa Romadhan dan aku telah mensunnahkan menegakkan shalatnya (terawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya mengharapkan ridho Allah SWT maka keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya melahirkannya. (HR. Imam Ahmad, Nasai , Ibnu Majh).
Mengapa Puasa Dibatasi Subuh sampai Maghrib?
Produksi Enzim oksidasi asam lemak dalam tubuh terbatas dan akan habis bila kita berpuasa 16 jam. Bila kita memaksakan diri berpuasa maka kadar asam lemak dalam darah meningkat sehingga menyebabkan otak kita membengkak, pusing bahkan bisa menyebabkan koma. Oleh karena itu makan sahurlah mendekati imsyak dan segeralah berbuka waktu masuk waktu maghrib. Jadi kurang lebih kita berpuasa 13 - 14 jam. Subhanallah, 1400 tahun lalu Rosulullah pernah mengajarkannya pada kita.
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur.” (HR. Ahmad)
Sungguh..... Allah tidak butuh apa-apa dari makhluk, tetapi Allah memberi petunjuk pada Makhluk agar kehidupan makhluk penuh dengan nikmat.