Sekolah kedokteran yang dibuka di Saline berada di bawah koordinasi University of Kansas, yang kampus utamanya terletak di Kansas City. Karena lokasinya di pinggiran, jumlah mahasiswanya hanya 8 orang, 6 di antaranya telah berkomitmen untuk berkarya di wilayah tersebut.
Lokasi yang jauh dari pusat kota juga membuat metode belajarnya harus disesuaikan. Jika di kampus kedokteran yang lain ada banyak kelas tatap muka, kuliah di kampus ini lebih banyak dilakukan melalui teleconference dengan dosen-dosen dari kampus lain.
Selain itu, mahasiswanya juga lebih banyak dilibatkan dalam program magang di tempat-tempat praktik dokter dan layanan kesehatan komunitas. Kemampuan praktis memang lebih diutamakan karena setelah menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun, para calon dokter ini diharapkan bisa langsung berkarya.
“Dengan mendirikan kampus di wilayah non-metropolitan, kami ingin menunjukkan kepada dokter-dokter muda bahwa hidup di luar kota besar juga bisa lebih baik, belajar juga bisa lebih termotivasi,” ungkap Dr William Cathcart-Rake, dokter yang mengepalai kampus kedokteran di Salina tersebut seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/8/2011).
Tidak meratanya distribusi dokter di Kansas dan Amerika Serikat pada umumnya, terjadi karena dokter-dokter muda lebih memilih bekerja di kota-kota besar. Akibatnya wilayah pinggiran kekurangan dokter, seperti yang terjadi di Salina, Kansas.
Selain di Salina, 12 wilayah lain di Kansas dilaporkan tidak memiliki dokter tetap. Tidak mengherankan, sebab dari seluruh lulusan kedokteran yang ada di Amerika Serikat, diperkirakan hanya 10 persen yang mau bekerja di wilayah pinggiran yang jauh dari kota besar.