Film yang memakai efek 3D baru-baru ini adalah Harry Potter dan Transformer 3. Tapi tidak sedikit orang yang mengeluh merasa mual dan pusing setelah menonton film 3D. Mengapa?
Film 3 dimensi terlihat begitu nyata sehingga bagi sebagian orang akan merasakan mual dan pusing setelah menontonnya. Peneliti menyebutkan mual akibat film 3D dengan istilah cybersickness.
Peneliti menyebutkan bahwa gambar yang terlihat begitu nyata pada film 3 dimensi dapat mengacaukan kemampuan otak untuk memilah sinyal yang datang melalui indera, sehingga dapat memicu mual dan pusing.
"Pusing, sakit kepala dan mual yang terjadi saat menonton film 3D atau IMAX akan membuat otak menerima informasi yang bertentangan dari indera," ujar Prof Andrea Bubka, yang meneliti cybersickness di St. Peter's College, Jersey City, seperti dilansir Livescience.
Ketika gambar 'hidup' keluar dari layar, mata akan mengirimkan sinyal yang memberitahu otak bahwa tubuh sedang bergerak. Namun di bagian dalam telinga, di mana gerakan fluida digunakan untuk merasakan gerakan dan keseimbangan, tidak ada perubahan posisi tubuh yang terdeteksi.
"Mata memberitahu otak bahwa tubuh bergerak, tetapi telinga mengatakan tidak. Inilah yang menjadi penyebab mual," jelas Profesor Bubka.
Efek ini kebalikan dari kondisi yang terjadi selama motion sickness. Misalnya, ketika membaca buku saat naik mobil, mata difokuskan pada halaman dan tidak merasakan bahwa tubuh bergerak. Tapi cairan dalam telinga merasakan gerakan dari mobil.
"Perbedaan antara informasi yang datang dari kedua indera ini menyebabkan otak untuk memicu mual dan pusing," pungkasnya.