Bengkulu Kepahiang - Teror bom mulai marak di Bengkulu. Belum lagi terungkap “bom” kardus di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Jl. Kapuas Padang Harapan, beberapa hari lalu, kini muncul teror bom serupa. Modusnya adalah bom buku setebal 5 centimeter.
Bom buku berjudul “Mengungkap Berita Besar Dalam Kitab Suci” Abdu Wahab Abdussalam Thawilah itu berwarna merah ditemukan di atas seng dapur Imron Joni (44), warga Dusun 3 Taba Teret Kecamatan Kepahiang sekitar pukul 17.15 WIB, Minggu (8/5) sore kemarin. Imron Joni diketahui sehari-hari bekerja sebagai petani.
Saat ditemukan pertama kali, di bagian tengah buku terdapat lubang segi empat berukuran 5 CM. Di dalamnya terdapat beberapa simpul kabel yang sudah tak beraturan, mirip bagian dalam sebuah radio. Temuan warga ini sangat mirip dengan kejadian bom buku, yang marak terjadi belakangan ini. Karena takut, Imron bersama seorang keponakannya langsung mengamankan barang temuanya itu ke Polres Kepahiang, sekitar pukul 17.45 WIB.
Polres Kepahiang bertindak cepat. Mereka berkoordinasi dengan Brimob Rejang Lebong yang tiba di Kepahiang pukul 20.00 WIB. Termasuk juga mendatangkan tim Jihandak Polda Bengkulu yang tiba di Polres Kepahiang pukul 22.30 WIB. Dengan peralatan lengkap, enam personel tim Jihandak mencoba menjinakkan paket buku yang sebelumnya di duga merupakan paket bom.
Suasana cukup menegangkan, saat tim Jihandak Polda bekerja. Paket buku, diletakkan persis di tengah halaman Polres Kepahiang. Satu per satu lembaran buku, yang berisi rangkaian kabel terlihat mulai dibuka oleh tim.
Kepada RB, Kapolres Kepahiang AKBP Chaerul Yani, S.Ik yang ikut memantau langsung langkah kerja Jihandak Polda, memastikan temuan warga Taba Tebelet bukan bom. “Yang ada, paket buku berisi beberapa kabel yang sudah tak beraturan,” tegas Kapolres. Guna kepentingan penyidikan, paket buku yang sempat dicium-dicium Kapolres usai dijinakkan tim Jihandak, akan dibawa ke Polda Bengkulu. “Terima kasih kepada warga, yang berinisiatif langsung menyerahkan barang yang mencurigakan ke Polres,” sampai Chaerul.
Berawal Dari Jambu Biji
Bagaimana kronologis penemuan “bom” buku tersebut? Usai menjalani pemeriksaan, di hadapan penyidikan, penemu “bom” buku Imron menuturkan kejadian bermula saat dirinya membersihkan bagian belakang rumah. Maklum saja, tak lama lagi (18 Mei, red) dia akan menikahkan anak pertamanya.
Saat membersihkan bagian belakang rumahnya inilah, terdengar buah jambu biji yang jatuh menimpah atap rumahnya. Tak jauh dari dapur, terdapat sebatang jambu biji yang tengah berbuah. Terang saja, dengan menggunakan tangga Imron menaiki atap rumahnya. Saat mengambil buah jambu inilah, persis di sampingnya terdapat sebuah buku. Tanpa pikir panjang, buku dibawa ke dalam rumah.
Dalam hati Imron berpikir, jangan-jangan barang yang ditemukanya ini merupakan bom buku seperti yang hangat dibicarakan orang. Dia mulai curiga, karena di dalam buku tersebut ada benda-benda seperti kabel. Karena takut meledak, buku tersebut sempat dibuang ke luar tembok bagian belakang rumahnya. Tak lama berselang, bersama seorang keponakannya buku yang ditemukannya dengan posisi kabel sudah berurai dilapor ke Polres Kepahiang.
Yang menjadi pertanyaan, apa motif oknum yang meletakkan paket “bom” buku tersebut di atap rumah warga? Dilihat dari posisi rumah, terdapat sebuah jalan yang bisa dilalui kendaraan roda dua. “Untuk sementara, kita belum melihat adanya keterkaitan temuan paket buku ini dengan kejadian bom buku di lokasi lain,” tambah Kapolres.
Dari penyidikan sementara, diketahui juga Imron hanyalah sebagai petani biasa dan belum pernah menerima kedatangan tamu orang-orang yang mencurigakan. Hal ini diperkuat keterangan tetangga dekat Imron, yang enggan disebutkan namanya. Dikatakan, keseharian Imron layaknya petani biasa pada umumnya.
“Semua kemungkinan bisa saja terjadi, bisa saja ada orang iseng yang sengaja melempar buku ke atas atap rumah. Kalau memang ada, tentu apa motifnya akan kita dalami,” pungkas Charul.
wah teror bom buku itu rupanya sudah sampai kemana mana...
BalasHapusnice info sob.. slm happy blogging
Sama Sama kawan..makasih sudah mampir.
BalasHapus